RADARSEMARANG.COM, Aktif di organisasi kedaerahan menumbuhkan jiwa sosial Dewi Krisnawati, 23. Wanita asal Desa Lebo, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang itu memberdayakan perempuan di kampungnya. Dewi menginisiasi komunitas ibu-ibu asyik usaha (Kilau).
Komunitas itu punya misi memberdayakan sesama perempuan Lebo. Khususnya, mbak-mbak dan ibu-ibu yang punya usaha untuk selalu upgrade skill dan pengetahuannya di era digital.
“Usaha kita tak akan berkembang tanpa adanya pengetahuan akan digitalisasi market,” ucapnya kepada RADARSEMARANG.COM.
Komunitasnya semakin berkembang, hingga menciptakan market place desa. Market place itu dinamainya Tumbas. Memperjualbelikan produk-produk fashion, kuliner, ecraf, dan jasa dari perempuan-perempuan Desa Lebo.
Tumbas juga memiliki kurir yang dinamai Kutu atau kurir tumbas. Hal itu untuk memperluas lapangan pekerjaan di masyarakat Desa Lebo. Terutama yang tidak mempunyai usaha atau butuh penghasilan tambahan.
“Terkait pasar desa, ini adalah impian Kilau secara bersama untuk mem-branding desa kita tercinta. Mengingat Desa Lebo ini tak mempunyai SDA yang bagus layaknya tempat-tempat lain,” ujar Dewi.
Menurutnya, Desa Lebo mempunyai SDM yang cukup andal untuk digerakkan bersama-sama melalui para perempuannya. Selain market place, pihaknya juga menggagas Tumbas Sarapan. Warga berjualan makanan tradisional tiap hari Minggu di balai desa.
“Makanan utamanya kluban semanggi dan kluban jantung pisang,” kata alumnus UIN Walisongo Semarang ini. (yan/aro)