24.5 C
Semarang
Monday, 23 December 2024

Mariska Bunga Chairunisa, Redam Ego dengan Mendaki Gunung

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Mendaki gunung menjadi alternatif bagi remaja untuk mengisi waktu libur atau sekadar me-refresh pikiran. Selain mendapat tantangan, ternyata mendaki gunung juga bisa meredam ego. Itu dirasakan Mariska Bunga Chairunisa, gadis kelahiran Semarang, 20 Maret 1995 yang suka mendaki gunung.

Dara yang hobi membaca buku ini mengawali pendakian pertamanya pada 2013. Hingga kini ia berhasil mendaki Gunung Ungaran, Merbabu, Lawu, Slamet, dan beberapa gunung serta bukit di daerah Dieng dan Temanggung. Selain itu, ibunya juga seorang pendaki. Sehingga kegemarannya mendaki juga didukung oleh orang tuanya.

“Ke Ungaran udah beberapa kali lewat jalur yang berbeda-beda juga. Terus yang ke Slamet udah dua kali. Pas ke Merbabu pernah lewat jalur Tekelan dan Selo. Pas sama ibu itu ke Gunung Papandayan,” ujarnya kepada RADARSEMARANG.COM, Minggu (21/11).

Bagi Bunga -sapaan akrabnya- mendaki gunung telah menjadi sesuatu hal yang istimewa dalam hidupnya. Karena setelah mendaki gunung, ia bisa merasa penuh mood-nya, serta mendapat hal-hal baik untuk hidupnya.

Selain itu, melalui mendaki gunung, Bunga juga mendapat banyak relasi. Bahkan, ia bisa mengetahui karakter teman ketika melakukan perjalanan mendaki gunung.

“Kalau mendaki gunung itu sifat asli orang-orang bakal keliatan. Mana yang egois, mana yang mau team work, dan mana yang cuma seneng-seneng aja. Jadi, misalnya saya punya teman akrab, pas ketemu biasa itu dia baik banget, siapa tahu pas naik gunung sifatnya bisa beda gitu,” jelas gadis yang juga menjadi relawan kebencanaan ini.

Diakuinya, mendaki gunung juga cukup menguras tenaga. Bahkan, Bunga sering merasa kelelahan setelah sampai di rumah. Akan tetapi, rasa lelah dan capek yang dirasakan akan hilang ketika kembali mengingat momen perjuangan mendaki dan hamparan pemandangan yang indah. Itu juga yang membuatnya sangat bersyukur atas nikmat dan karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa.

“Capek sih pasti. Karena kalo ndaki kan bawa barang banyak dan berat, berjam-jam jalan, suhunya juga gak normal buat tubuh. Tapi itu yang bagi saya menjadi tantangan,” tandasnya. (dev/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya