RADARSEMARANG.COM, Ratu Wardah Ayu Sa’adah suka menggambar sejak SD. Namun ia mengenal desain grafis baru di kelas tiga SMA. Saat pelajaran TIK, Ratu –sapaan akrabnya–masih ingat betul yang diajarkan gurunya kala itu, yakni membuat logo di cdr.
“Karena emang basic-ku di gambar juga, kalau di komputer itu aku orangnya cepet nyangkolan jadi ya mudah aja mempelajari,” jelas mahasiswi jurusan Sosiologi UIN Walisongo Semarang ini.
Saat di bangku kuliah, ia semakin akrab dengan desain grafis. Apalagi setelah bergabung di organisasi pers kampus. Dari situ, ia mengaku banyak belajar dari teman organisasi yang lebih senior, dan belajar otodidak dari Youtube. Dari dulunya hanya sebatas hobi menggambar, Ratu mulai bisa membuat pamflet, banner, sertifikat, baju, dan lain-lain. Ia juga pernah dipercaya untuk mendesain acara fakultas dan universitas.
Saat ini, Ratu memang belum mematok harga untuk jasanya desainnya. Karena masih ia kerjakan sekadar sebagai hobi, untuk mengisi waktu luang dan mengasah skill. Khusus untuk teman, ia malah tidak menarik biaya alias gratis. Namun untuk orang lain, tetap berbayar, meskipun tidak terlalu besar.
“Walaupun hasil dari jasa desain ini sedikit, ya tetap Alhamdulillah itu hasil sendiri. Karena memang belum ramai. Paling satu, dua orang. Waktunya pun juga nggak tentu,” terangnya.
Di sela-sela menyelesaikan tugas akhirnya, gadis 21 tahun ini juga mulai merambah ke editing video. Ke depan ,Ratu ingin tetap konsisten di desain grafis dengan terus mengasah skill sampai mahir.
“Penginnya sih membuat usaha jasa desain grafis sekaligus printingnya,” harapnya. (haw/aro)