27.9 C
Semarang
Monday, 13 October 2025

Ayu Nindika Parastutin, Bermodal Suara Lantang dan Percaya Diri menjadi Master of Ceremony

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Ayu Nindika Parastuti menjadi master of ceremony (MC) bermula dari ketidaksengajaan. Awalnya, ketika masih duduk di Madrasah Aliyah Al-Hamid, Jakarta, ia ditunjuk gurunya menjadi pembawa acara.

“Karena ditunjuk guru, saya memberanikan diri. Pokoknya, modal suara yang lantang dan PD (percaya diri) saja,” kata gadis yang akrab disapa Nindi ini kepada RADARSEMARANG.COM.

Dari situ, dara 20 tahun ini kerap dipercaya untuk menjadi MC untuk acara lain. Mahasiswi UIN Walisongo Semarang ini bercerita ketika menjadi MC di suatu kegiatan kali pertama, tidak tahu bagaimana menjadi MC yang baik dan benar. Tips dan trikya juga masih belum tahu.

“Yang saya tahu, MC sebagai pemandu sebuah acara, dan dia yang memegang kendali dalam acara tersebut,” terangnya.

Sadar belum tahu dan kemampuannya masih kurang, Nindi mulai belajar sendiri. Ia mencoba baca teks MC berulang kali. Selain itu, untuk meningkatkan percaya diri, ia juga belajar bicara di depan kaca. “Seolah-olah aku menjadi MC pada acara formal maupun non-formal,” katanya.

Sedangkan untuk mengatur kejelasan pelafalan, mahasiswi jurusan Sosiologi ini mengaku melatihnya dengan membaca tulisan apapun. Sehingga kemampuan olah suara, intonasi, dan artikulasi lebih baik.

Nindi juga pernah mengikuti pelatihan MC dan moderator di salah satu tempat pelatihan public speaking. Hasil dari kerja kerasnya itu, ia kerap dipercaya sebagai MC di kampus.

Menurutnya, yang terpenting bagi seorang MC adalah bisa melakukan interaksi dengan narasumber. “Supaya tidak ada kesan bicara sendiri. Juga agar lebih akrab dalam suatu acara,” ujarnya. (haw/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya