RADARSEMARANG.COM, Semarang-Iendy Ainur Rakhman suka menari tradisional sejak SD. Hobinya itu ditekuni hingga saat ini meski sudah menjadi mahasiswi jurusan Antropologi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Dara kelahiran 15 Februari 2000 ini mengaku, sejak kecil sudah dikenalkan dengan tari jawa oleh kedua orang tuanya. Gadis yang akrab disapa Iendy ini juga sering mengikuti lomba dan karnaval tari mulai tingkat kecamatan hingga provinsi.
“Aku juga pernah jadi duta seni dan dikirim ke Tarakan Kalimantan Timur bersama teman-teman yang lain,” ungkap Iendy kepada RADARSEMARANG.COM.
Iendy mengaku memilih tari tradisional Jawa, karena selain dirinya Jawa asli, juga ingin melestarikan budaya nenek moyang. Sebab, menurutnya, tari tradisional itu sarat akan simbol dan makna yang sangat menarik. “Yang pasti, karena saya orang Jawa asli, saya ingin melestarikan budaya Jawa,” tandasnya.
Bagi Iendy, dengan menari, mampu membersihkan pikiran, dan membuatnya rileks. Sehingga dalam menjalani hari-harinya yang disibukkan tugas perkuliahan dan organisasi, ia tidak stres. Baginya, menari bisa membuat tubuh menjadi sehat dan bugar.
“Jadi, ketika aku menari, badanku gerak mengikuti lantunan musik. Semua beban hidup atau tugas kuliah yang bikin pusing kayak hilang aja gitu. Suasana hati menjadi senang, nggak stres lagi,” katanya.
Ke depan, Iendy ingin lebih produktif lagi, dan semakin banyak menguasai jenis tarian. “Aku juga ingin anak zaman sekarang yang kurang tertarik sama tari tradisional bisa lebih peduli dengan tradisinya. Sebab, sebagai orang Indonesia, apalagi anak muda, kita butuh mengenal tari tradisional sebagai identitas yang harus kita jaga. Tari tradisional tuh menarik dan unik. Kalian bakal cinta deh kalo sudah terjun langsung,” ujarnya. (mg14/aro)