RADARSEMARANG.COM, Tidak hanya cerdas. Aqilla Laela Haya Leksono Putri juga memiliki paras cantik. Tak heran, jika mahasiswi Program Studi S-1 Manajemen Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang ini laris menjadi freelance model. Ia juga menjadi Brand Ambassador produk kecantikan.
Ia mengaku, menjadi freelance model sejak 2018 berawal dari ketidaksengajaan. Ceritanya, setelah lulus SMA, ia mendapatkan tawaran dari ketua Sanggar Batang Multitalent untuk mengikuti casting sebuah film. Ia beruntung berhasil lolos, dan mendapatkan peran dalam film tersebut.
“Setelah lolos casting, saya bertemu dengan salah satu fotografer Pekalongan dan melakukan pemotretan. Dari situ, beberapa make up artist tertarik untuk merias saya, dan memberikan tawaran untuk menjadi model,” cerita gadis yang akrab disapa Qila ini kepada RADARSEMARANG.COM, Jumat (3/9).
Sebelum pandemi, dara kelahiran Batang, 13 Januari 2000 ini biasa melakukan lima sampai tujuh sesi pemotretan dalam sebulan. Ketika menjadi model rias pengantin, ia harus mengenakan pakaian sesuai adat yang diinginkan periasnya. Tidak hanya itu, jasanya juga biasa digunakan untuk mengikuti kegiatan workshop, lomba, wedding expo, dan make up class.
“Untuk rias pengantin, saya biasa mematok fee Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta tergantung dari acara, lokasi, dan jumlah baju yang akan digunakan. Sedangkan untuk foto produk fashion, saya mematok fee Rp 500 ribu per 10 item,”bebernya.
Selain menjadi freelance model, Ia juga aktif menjadi Brand Ambassador (BA) produk kecantikan. Ia dikontrak dua tahun oleh owner Kei Skincare untuk melakukan sesi pemotretan dan promosi. “Saya promosikan di Instagram @aqillahaya. Saya juga menjadi salah satu agen produk tersebut,” akunya. (cr5/aro)