29.3 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Nuri Uswatun Hasanah, Bisnis Hijab saat Pandemi

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, KULIAH tidak menghalangi Nuri Uswatun Hasanah untuk berbisnis. Berawal dari hobi berjualan, membuatnya tertarik pada bisnis hijab. Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang ini merintis bisnis hijab sejak 2020.

Sebelum memiliki brand sendiri, ia menjadi reseller hijab dari salah seorang temannya. Karena semakin banyaknya peminat hijab, Nuri –sapaan akrabnya–mencoba memproduksi hijab sendiri dengan modal sisa uang bulanannya.

“Modal usaha hijab ini pakai uang pribadi. Karena pandemi Covid-19, kegiatan kuliah diganti online, uang bulananku untuk kuliah tersisa, jadi daripada nganggur lebih baik untuk modal bisnis, karena aku juga hobi jualan, dan nanti uangnya bisa diputar lagi,” ujar gadis 21 tahun ini kepada RADARSEMARANG.COM.

Karena masih berstatus mahasiswi, dara asli Grobogan ini harus bisa membagi waktu untuk mengurus bisnis dan kuliah. Namun hal itu bukan masalah baginya, karena ia menjalaninya dengan senang hati. Ia mengusung nama brand hijab Helaibynuk.

“Butuh waktu satu bulan untuk memikirkan nama itu. Muncul ide kata ‘helai’ yang menurut aku satu helai kain yang menutupi kepala mampu membantu para wanita belajar menutpi auratnya. Lalu kata ‘nuk’ diambil dari singkatan namaku sendiri, Nuri Uswatun Hasanah (nuk) dan jadilah nama brand Helaibynuk,”jelasnya.

Karena bisnis usahanya dimulai saat pandemi, ia memasarkan produknya menggunakan sejumlah marketplace dan media sosial, seperti Shopee, Instagram, WhatsApp, dan menggunakan sistem endorse ke beberapa influencer yang memiliki banyak followers. Kini, ia juga memiliki 30 reseller untuk memasarkan produknya.

Karena semakin lama produk hijab Helaibynuk semakin laris dan dikenal banyak orang, Nuri menambah beberapa produk yang berkaitan dengan hijab, seperti inner kepala, inner leher, jarum pins, scrunchies, strapmask, dan ke depannya ingin membuat set pakaian untuk wanita.

Alhasil, dari modal Rp 500 ribu, kini Nuri bisa mengantongi pundi-pundi rupiah hingga Rp 4 juta per bulan. “Alhamdulillah, hasilnya bisa ditabung,” ucapnya. (mg6/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya