RADARSEMARANG.COM, Ivana Riqoh Aprilia mulai berbisnis sejak kelas 9 SMP. Berawal dari rasa bosan selama waktu libur pascaujian nasional, Ivana lantas berjualan sepatu dan sandal melalui online shop. Ivana belajar mencari supplier dengan harga murah, tetapi bagus dan responsif.
Dia juga belajar pemasaran. Semua dilakukan secara otodidak. Ketika masuk SMA, ternyata sepatu dan sandal yang dia jual sedang menjadi tren. “Dari situ saya merasa exited untuk berbisnis,” ujar Ivana kepada RADARSEMARANG.COM, Senin (14/6).
Ivana memasarkan dengan membuat katalog di Instagram. Dia juga melayani pembeli via WhatsApp dan Facebook. Awal berbisnis, hanya teman-teman yang tahu. Namun lama-kelamaan, konsumennya bertambah. Selain dari mulut ke mulut, Ivana menjaring konsumen dengan mengadakan giveaway.
Kini, Ivana sudah menjadi mahasiswa semester 6 di Universitas Tidar (Untidar) Magelang. Dia mengambil jurusan Pendidikan Biologi. Namun bisnisnya tetap berjalan. Bahkan terus berkembang.
Beberapa waktu lalu, Ivana mendapat bantuan pendanaan dari Kemendikbud. Dia ikut Kompetisi Inovasi Bisnis Mahasiswa (KIBM). “Nominalnya lumayan besar,” ujarnya.
Selain itu, Ivana juga pernah dua kali mendapat pendanaan dari Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untidar. Ivana pun merasa sangat bersyukur. Dia bisa mengembangkan usaha melalui modal yang diberikan berbagai pihak.
Kendati sibuk berbisnis, Ivana tetap meprioritaskan kuliah. Ivana juga aktif di BEM KM Untidar. Dia menjadi staf Departemen Ekonomi Kreatif. Sementara berbisnis, Ivana jadikan sebagai sampingan saja.
“Kalau soal bagi waktu, memang agak berat. Tapi karena sudah hobi, ya senang saja,” tutur gadis 21 tahun ini.
Bagi Ivana, berbisnis merupakan suatu hal yang cukup penting. Ia percaya, 9 dari 10 pintu rezeki berasal dari kegiatan berniaga atau berwirausaha. Dia pun bercita-cita memiliki ruko agar bisa membuka toko offline. “Karena saya kuliah di FKIP, saya juga ingin menjadi guru,” katanya. (rhy/aro)