RADARSEMARANG.COM, MENJADI seorang model bukan perkara mudah. Apalagi masih duduk di bangku kuliah. Namun itu yang digeluti Vicalanizha Octalia, mahasiswi Program Studi (Prodi) S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro (Undinus) ini.
Vica –sapaan akrabnya- mengaku jika dirinya telah menggeluti dunia model sejak masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK). Sejak itu ia telah memperagakan busana yang ia kenakan dalam berbagai kegiatan fashion show. Salah satunya menampilkan model baju muslim anak-anak.
“Sejak TK sudah tertarik dunia model. Orang tua juga mendorong saya untuk terjun ke dunia modeling. Ketika masuk SD hingga SMP sempat berhenti, tetapi aktif modelling lagi sejak masuk SMA hingga sekarang,” kata dara kelahiran Jakarta, 9 April 2000 ini.
Tak jarang, Vica menjadi model sebuah photoshoot oleh beberapa fotografer. Berawal dari hobi, ia akhirnya menjadi Duta Generasi Berencana (Genre) BKKBN periode 2019/2020 Kota Semarang. Selain aktif di dunia modeling, Vica juga aktif dalam organisasi kampus, yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Ia mengaku selama mengikuti organisasi kampus telah banyak ilmu yang dia dapatkan. Seperti leadership, sosialisasi, dan lainnya. Pengalaman tersebut ia pelajari dan terapkan dalam dunia model hingga saat ini.
Menjadi seorang model yang juga aktif berkuliah dan berorganisasi, harus mampu mengatur waktu. Karena keduanya berjalan bersamaan, ia sempat kesulitan membagi waktu. Kendala itu ia tangani dengan membuat timeline untuk membantunya mengatur jadwal kuliah.
“Saya memposisikan diri agar tetap fokus dengan kegiatan yang akan saya lakukan dan tidak keluar dari timeline yang telah saya buat sebelumnya,” jelasnya.
Dengan pintar membagi waktu, menurutnya bagian dari kedisiplinan yang harus ada pada diri mahasiswa dan model. Konsistensi ini harus dimiliki oleh semua mahasiswa yang aktif di dunia kampus.
“Selain mengatur waktu, perlu meningkatkan apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan. Terus pengalaman dan terus kembangkan diri, konsisten, dan tetap fokus pada tujuan dan passion,” pungkasnya. (den/ida)