RADARSEMARANG.COM, Bisnis bisa dimulai kapan saja asalkan ada kemauan yang kuat. Termasuk saat masih kuliah. Ini seperti yang dilakukan Nurul Aini, 21. Gadis berwajah imut ini merintis usaha sambal bermerek DW.
Mahasiswi jurusan tataboga Universitas Negeri Semarang ini mengaku ide awal bisnis sambal DW saat harga cabai tengah merosot. Padahal banyak orang suka makan pedas.
Melihat peluang itu, gadis yang akrab disapa Aini ini tercetus ide berjualan sambal dalam kemasan. Ia pun coba-coba membuat resep sambal. Agar memiliki ciri khas, maka ia pun meracik sambal yang berbeda dengan produk serupa.
“Saya membuat variasi isi sambal agar membedakan dengan sambal yang lain. Ada sambal isi rempah cumi, sambal isi teri terasi, sambal isi cumi rempah pete dan sambal isi cumi terasi,” bebernya kepada RADARSEMARANG.COM.
Setelah jadi, ia coba promosikan melalui media sosial Facebook dan Instagram. Juga ditawarkan ke teman terdekat. Di luar dugaan, ternyata banyak yang menyukai sambal buatannya. “Sejak itu, saya mulai serius menekuni bisnis ini. Memang tidak mudah, karena harus membagi waktu antara kuliah dan membuat sambal,” katanya.
Selama satu setengah tahun menekuni bisnis ini, konsumennya terus bertambah. Aini mengaku usaha ini mengalami penurunan selama pandemi Covid-19. Namun di fase new normal, penjualan kembali naik. (mg14/aro)