RADARSEMARANG.COM, BERAWAL dari iseng untuk mengisi waktu luang, Ridsa Meila, 22, jadi keterusan bermain drum. Baginya ngedrum itu sangat keren. Apalagi keponakannya les drum juga. “Kebetulan keponakanku duluan ikut les drum. Wah kayanya boleh nih, akhirnya aku ikutan les drum,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM, Selasa (25/8).
Ridsa berujar, keluarganya memang penikmat musik. Tak heran jika iapun suka dengan musik, terutama alat musik drum. Namun, anggota keluarganya tidak ada yang bisa bermain musik. Saat les pertama kali, lagu yang di-cover adalah Billie Jean by Michael Jackson. “Ayahku suka banget musik. Tapi kalau yang bisa alat musik, belum ada. Paling cuma sebatas dengerin saja dan beli beberapa kaset,” imbuh Ridsa.
Dara kelahiran Semarang ini mengaku mulai mengikuti les saat berumur 18 tahun. Kini usianya sudah menginjak 22 tahun. Meski tidak terlalu lama, Ridsa enjoy saja. Setiap les, waktu 2 jam dipergunakannya untuk mengulik lagu. Tak lupa, pengenalan dasar musik drum juga diberikan oleh pelatih.
“Awalnya mengenal bagian-bagian drum dulu. Pasti kaya cymbal, hi-hat, tom, kick drum, pedal, seat, dan stick. Aku pertama kali masuk, sudah dikenalin pukulan dasar dalam drum,” tuturnya.
Gadis berzodiak Taurus ini mengikuti seksama intruksi pelatih. Baik basic dasar, materi dan praktik. Untuk sisi praktik, sebut saja perihal teknik menjatuhkan stick ke cymbal. Supaya suara yang dihasilkan tidak pecah. Pun tidak menghasilkan suara sumbang. Ada juga teknik heel up atau jinjit supaya pukulannya kuat.
“Ada single stroke, double stroke, paradiddle, flam, dan lain-lain. Gunanya agar tangan kita lemes dan tidak kaku. Terus biar seimbang antara tangan kiri kanan dan keduanya bisa gerak bebarengan,” papar Ridsa.
Jika dirasa sudah mampu, biasanya ada tes tertulis. Berisi kuis notasi atau ketukan. Selain itu, ia diberi kebebasan untuk memilih lagu. Dimana lagu itu nantinya bebas dikreasikan agar bisa menyatu dengan ketukan drum. Setiap pertemuan les, lagu yang di-cover harus berbeda.
“Diusahain beda-beda biar mengasah variasi. Kalau nggak, kadang kita diberi partitur suruh ngikutin. Nanti ada satu hari dimana kita diajak ke ruang produksi. Di situ biasanya murid diajak bikin cover,” jelas Ridsa.
Ridsa mengaku, pernah meng-cover lagu Nightmare by Avenged Sevenfold. Kiblatnya adalah drummer perempuan lokal yakni Rani Ramadhany. Ia adalah jebolan finalis Asia Next Top Model. Baginya, Rani adalah inspirasinya. Rani bermain drumnya rapi dan temponya bagus.
“Seorang drummer itu aku lihatnya cerdas. Karena susah banget mainnya tangan dan kaki gerak. Otaknya muter, harus bisa berimbang. Orang yang sedang mencoba berlatih drum dan drummer sejati adalah orang-orang keren,” pungkasnya. (avi/ida)