27.1 C
Semarang
Sunday, 12 October 2025

Nur Asriyani, Pernah Menyanyi Keroncong di Malaysia

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, BAGI Nur Asriyani, musik keroncong adalah cinta pertamanya. Sebelum mengenal genre musik lain, Asri–sapaan akrabnya–sudah gandrung dan cinta kepada musik ini sejak kelas III SD. Ia kenal musik keroncong dari ibunya.

“Ibu mengenalkannya lewat kaset CD. Penyanyinya anak-anak, tapi musiknya keroncong. Saya langsung tertarik,” kata dara kelahiran Banyumas ini kepada RADARSEMARANG.COM.

Sederet prestasi pernah diraih dari hasil mendendangkan keroncong. Terlalu panjang jika disebutkan satu per satu. Terakhir, pada 2018, ia pernah diundang ke Johor Bahru, Malaysia, untuk menyanyi keroncong di kerajaan itu.

“Saya tak malu menyanyikan dan melestarikan musik keroncong. Justru sebaliknya, saya bangga,” ujar gadis 23 tahun ini.

Cinta Asri kepada keroncong bertahan sampai sekarang. Gadis jebolan Pendidikan Seni Musik Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini masih bernyanyi keroncong. Baik di acara pernikahan maupun instansi-instansi pemerintahan.

“Saya sekarang bekerja. Tapi tetap menyanyi. Saya bergabung di beberapa grup orkes keroncong. Tapi sejak pandemi memang sedang jarang diundang,” ucap gadis yang sekarang bekerja sebagai staf di salah satu perusahaan farmasi ini.

Kualitas suara dan keaktifannya di dunia keroncong mengantarkan Asri berjumpa dengan dewa-dewa keroncong dalam negeri. Ia pernah berkolaborasi dengan Waljinah. Band keroncongnya, pernah menjadi band pembuka konser almarhum Didi Kempot. Bagi Asri, dua penyanyi ini adalah panutannya.

“Dari mereka saya belajar bahwa keroncong akan tetap diterima zaman. Saya bangga menyanyikan dan melestarikan keroncong,”tutupnya. (nra/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya