RADARSEMARANG.COM, MESKI tak berasal dari latar belakang pendidikan biologi atau farmasi, Rizka Apri Wulansari mampu memberdayakan warga Wonolopo, Kecamatan Mijen untuk memproduksi jamu. Tak tanggung-tanggung, Kelurahan Wonolopo kini bahkan didapuk menjadi Kampung Jamu di Kota Semarang.
Wulan mengaku bahwa motivasi awal yang membuatnya tergerak untuk memberdayakan warga Wonolopo adalah adanya tanaman obat keluarga yang banyak tumbuh di sana. Ia pun berkisah bahwa kala itu bermula dari KKN, ia mencetuskan untuk mengajari warga supaya memproduksi jamu.
Dikatakan oleh Wulan, kendala awal yang dialami adalah pada saat menentukan bahan baku jamu. “Saat itu, kesulitan menentukan tanaman apa yang akan dibuat jamu. Karena meski banyak jumlahnya, tapi tanaman di sana tumbuhnya musiman,” terang alumni Universitas PGRI Semarang tersebut kepada RADARSEMARANG.COM, Jumat (17/7).
Namun, lewat ketelatenan yang dilakukan, Wulan kemudian berhasil menciptakan sejumlah varian jamu dari mulai jamu kunir asam, kunyit, serta temulawak.
Tak berhenti sampai di situ, meski KKN telah usai, hal tersebut tak membuat Wulan kemudian juga rampung membantu warga Wonolopo. Kini, gadis yang bekerja di salah satu perusahaan komunikasi terkemuka di Semarang itu masih setia membantu warga dalam mempromosikan jamu melalui media sosial. Lebih dari itu, ia juga membantu untuk menentukan merek, memilah pangsa pasar, serta mem-branding citra jamu ke kalangan anak muda.
“Karena warga yang memproduksi kebanyakan orang tua jadi awam soal periklanan, jadi aku sekarang bantu untuk promosi lewat media sosial,” tutupnya. (nor/aro)