RADARSEMARANG.COM, Saat kuliah di Universitas Ngudi Waluyo jurusan S1 Keperawatan, Nafa Hastuti seperti tidak memiliki rasa capek. Ia mengikuti tiga organisasi sekaligus. Yakni, Himpunan Mahasiswa S1 Keperawatan (HMK), Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) dan pernah terpilih mewakili UNW bergabung di Ikatan lembaga Mahasiswa ilmu keperawatan Indonesia (ILMIKI). Itu belum termasuk kegiatan di luar kampus. “Udah mirip dengan hobi atau pengusir bosan kali ya,” celetuk perempuan 20 tahun ini diikuti derai tawa.
Gadis asal Rembang ini pun kerap merasa puas setelah seharian berkegiatan. Termasuk jika nganggur di kos, ia mengaku akan menyibukkan diri. Di kamar kosnya pun banyak kertas tertempel di dinding. Di kertas tertulis jadwal selama satu minggu. Hampir semua terisi kegiatan, meskipun hanya tulisan dinner with friend.
“Aku juga sering jadi MC. Di ulang tahun anak temen SMK atau pernikahan,”katanya.
Nafa juga pernah menjadi moderator saat debat. Hal yang tidak pernah ia bayangkan. Persiapan wawasan yang detai diungkapkan menjadi kunci. Kisah menjadi moderator ini pun anak dari pasangan Jaenuddin dan Ianatul Fadlilah seketika gemar ke perpustakaan.
“Lupa waktu itu debat apa. Tapi ketika jadi moderator mau tidak mau harus berwawasan, nah malah kecanduan ke Perpus kepoin buku-buku,”ucapnya.
Setelah lulus Maret lalu, penggemar warna biru ini mengaku tengah menunggu peluang masuk S2 lewat jalur beasiswa. Namun karena pandemi Covid-19, ia sedikit kesulitan. Job MC-nya yang sudah tertata rapi terpaksa harus dicoret menggunakan spidol merah. Ia mengaku saat ini sedang mengeluti menulis. “Lagi asyik nulis di blog. Karena memang semua kegiatan kan dari rumah. Terpaksa menyibukkan diri menulis sama baca,” ujar wisudawati terbaik program studi S1 Keperawatan ini. (ria/aro)