RADARSEMARANG.COM, FAIDATUL Inayah sedang benar-benar jatuh cinta pada membaca. Dalam beberapa tahun terakhir, ia fokus untuk mencumbu buku-buku bertema keperempuanan. Sampai akhirnya merasa cukup familiar dengan para penulis feminis.
Kini, gadis yang kerap disapa Ida sedang merintis klub baca bergenre perempuan bersama lima rekannya. Namanya klub Candu Buku. Kata dia, komunitas mini itu lahir di tengah kebosanan menghabiskan waktu luang saat pandemi Covid-19 melanda.
“Kami pikir, mengisi hari dengan membaca itu baik. Kalau virus corona harus dicegah, nah virus suka baca ini justru harus ditularkan ke banyak orang,” ujar pemilik akun Instagram @faidatulinayah5 tersebut kepada RADARSEMARANG.COM.
Ida mengaku menyesal karena terlambat memiliki hobi baca buku. Dari kecil, SMA, hingga kuliah dia merasa kesulitan membagi waktu. Padahal membaca bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.
“Baca itu bisa sambil pas nunggu jam masuk kelas atau bahkan saat kita sedang di toilet yang sebenarnya nggak ngganggu kegiatan pokok kita,” celetuk Ida.
Apalagi, kata dia, membaca sekarang nggak harus rempong membawa buku. Ada banyak buku-buku digital yang bisa diakses secara gratis. “Daripada cuma mainan medsos, mending sambil baca-baca,” imbuhnya.
Alumni Jurusan Pendidikan Fisika UIN Walisongo Semarang tersebut kini sedang bekerja di perusahaan kliping media, tak jauh-jauh dari hobinya membaca. Setiap hari dia bergelut dengan pemberitaan, baik cetak maupun online.
Meskipun begitu, kelak Ida masih berkeinginan menjadi guru, agar tiap hari bisa bercengkerama dan membaca bareng anak-anak. Supaya mereka tidak terlambat cinta baca sepertinya. “Karena saya percaya, kualitas suatu bangsa bisa dilihat dari seberapa tinggi tingkat literasinya,” tandas Ida. (ifa/aro)
