RADARSEMARANG.COM, Monica Kezia Bunga Keinanti jago bermain alat musik drum. Di usianya yang masih SMP, ia telah menorehkan banyak prestasi di kejuaraan bermain drum.
Gadis kelahiran Salatiga, 31 Maret 2005 ini mengaku sudah mengenal musik drum sejak kecil. Saat itu, gadis yang akrab disapa Bunga ini melihat salah satu acara di televisi, yakni Indonesia Mencari Bakat (IMB).
“Waktu kecil saya anak yang tergolong aktif. Saat melihat acara IMB saya suka, dan tertarik instrumen drum. Di situ ada penampilan drummer cilik wanita dengan genre rock yang bernama JP Millenix,” ungkap Bunga kepada RADARSEMARANG.COM, Rabu (20/5).
Merasa tertarik, Bunga minta izin kepada orangtuanya untuk kursus bermain drum. Orangtuanya tidak keberatan. Bunga diizinkan kursus musik drum. “Awalnya ya agak kesulitan, karena waktu itu kan masih kecil, masih berusia tujuh tahun. Kaki belum sampai ke pedal drum. Tapi lama-kelamaan akhirnya bisa,” kenangnya.
Di tempat kursus, Bunga menyukai genre rock yang dikenalkan oleh gurunya dan mulai aktif mengikuti kompetisi drum. Dari sini, Bunga juga mulai tertarik dengan permainan salah satu peserta yang menggunakan alat bernama dobel pedal. “Kemudian saya belajar alat tersebut dan diberi banyak referensi drummer rock. Ada beberapa yang cukup menginspirasi dalam permainan,” jelasnya.
Siswi kelas tiga di Victory Tabernacle Christian School ini mengakui selalu mendapat dukungan dan support dari orangtunya. Bunga menjalani passion sebagai drummer metal hingga sekarang. Segudang prestasi telah diraihnya. Antara lain, Popular Champion Hit Like A Girl 2019. Juara 1 Fantasia Drum Competition Tingkat Nasional 2018. Juara 1 Drum Competition “Hari Koperasi” se-Jateng 2017. Best Drummer UNS National Band Competition 2016. Grand Finalist Hammer Drum Competition Tingkat Nasional 2018. Grand Finalist Drummer for “Abimanyu Project” @Boyolali Rock Festival 2019.
“Hit Like A Girl adalah sebuah kompetisi drum internasional yang diperuntukkan bagi drummer wanita, diikuti oleh ratusan peserta dari sekitar 30 lebih negara,” katanya bangga.
Sampai saat ini, skill tersebut masih terus diasah oleh Bunga. Sekarang juga telah merilis singel Panggrantesing Jagad, yang merupakan sebuah mahakarya komposisi musik cross culture antara Progresive Metal dan Etnis Jawa. Single lagu ini mengangkat tema kerusakan alam yang disebabkan oleh ulah manusia.
“Karya Panggrantesing Jagad memiliki tujuan untuk melestarikan budaya, bahasa, dan musik tradisional Jawa yang hampir punah. Karena kecenderungan para penerus bangsa lebih menyukai musik modern dari pada musik tradisional dalam negeri. Untuk mengatasi hal tersebut komposisi ini dikemas dengan musik modern yang bergenre Progresive Metal,”jelas gadis yang tinggal di Kecamatan Tembalang, Semarang ini. (mha/bis/aro)