RADARSEMARANG.COM, Wilda Faza adalah sarjana psikologi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Namun wanita 24 tahun ini justru terjun di dunia make up profesional. Kebetulan sejak SMP ia suka dengan dunia tata rias. Perlengkapan make up milik kakak menjadi bahan percobaan, menggerakkan tangan terampilnya.
Semasa kuliah di jurusan psikologi, ia tak pernah membayangkan akan terjun di dunia make up artist.
“Dulu saat garap skripsi punya banyak waktu luang. Saat itu dimanfaatkan untuk belajar make up. Melihat video-video tutorial di YouTube. Sejak itu saya suka makeupin teman-teman untuk farewell party,” ujar wanita asal Kota Pekalongan ini kepada RADARSEMARANG.COM.
Wilda –sapaan akrabnya—belajar teknik khusus lewat tutorial di YouTube untuk mengasah skill. Chanel yang sering dilihat adalah Tasya Farasya, dulu masih belum booming seperti sekarang.
Media sosial Instagram ia gunakan untuk memamerkan hasil make up-nya di akun @helwahmakeup. Sebelum merias pengantin misalnya, ada treatment khusus yang diberikan. Seperti lulur dan pijatan yang dianggap akan membuat inner beauty keluar.
“Ilmu psikologi saat kuliah saya terapkan. Seperti saat mau akad, orang pasti deg-degan. Di situ saya terapkan ilmu psikologi biar dia tidak tegang,” katanya.
Tantangannya saat menggunakan media sosial di Instagram adalah pengambilan gambar. Kalau make up bagus, tapi fotonya jelek. Akan jadi jelek hasilnya.
“Saya tertarik dengan make up karena hobi dan ingin menggali potensi yang ada sesuai passion saya,” ujarnya. (yan/aro)