RADARSEMARANG.COM, Tari seperti sudah mandarah daging dalam kehidupan Dian Salsabila. Dara yang menyukai tari sejak di bangku TK ini telah mengikuti banyak pentas seni dari panggung ke panggung. Ia juga banyak mengikuti lomba meskipun belum mendapatkan juara.
“Pas kuliah sering ikut menari se-Nusantara di Unnes, lomba menari tingkat nasional di Upgris, lomba antarguru PAUD se-Kabupaten Semarang meskipun tidak menang,” ujar mahasiswi jurusan PGRA IAIN Salatiga ini kepada RADARSEMARANG.COM.
Bagi Dian -sapaan akrabnya- menari adalah bagian dari hidupnya. Jadi, tidak memenangkan kompetisi pun bukan suatu masalah. Tari tradisional favoritnya adalah tari Gambyong. Meski begitu, ia juga pernah tampil dengan tari-tari yang lain, seperti tari Topeng Ireng.
Selain itu, ia juga menyukai mendaki gunung. Ia bersama rekan-rekan dan saudaranya telah menjelajah sejumlah gunung di Pulau Jawa, seperti Gunung Merbabu, Merapi, Ungaran, Sumbing, Andong, Cumbri, Lawu dan Kendil. “Kali pertama naik Gunung Merbabu jalur Timboa, ikut komunitas Primapala,” akunya.
Dara kelahiran Kabupaten Semarang, 13 Agustus 1998 ini menyukai gunung lantaran dapat menghilangkan penat. Melihat pemandangan dari ketinggian memiliki keindahan yang tak ditemukan di tempat lain. Kesegaran alamnya terjaga. Selain itu, dengan mendaki, ia juga bisa menumbuhkan semangat dan belajar untuk selalu bekerja keras agar bisa meraih puncak.
“Di gunung kan masak bareng, bikin tenda bareng, gunung itu is the best in my life. Karena di gunung pasti apa-apa barengan, jadi ada chemistry. Solidnya juga dapat,” ucapnya. (idf/aro)