RADARSEMARANG.COM, KECANTIKAN merupakan salah satu bidang usaha yang tidak pernah ada habisnya. Ketertarikan wanita untuk selalu ingin tampil cantik dilihat I Ana Turrofiah sebagai suatu peluang usaha. Usaha extension bulu mata dipilihnya karena ia melihat prospek yang menjanjikan. Pada Juli 2018, dara yang akrab disapa Nana ini menyulap kamarnya menjadi tempat praktik perawatan bulu mata.
“Awalnya nama usaha saya Nash Eyelash, sekarang sudah saya ganti menjadi Eyelash Patii. Promosi saya lakukan di Instagram @eyelash_patii. Jadi customer biasanya tahu bisnis saya dari situ dan juga dari mulut ke mulut,” ujar mahasiswi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Semarang ini kepada RADARSEMARANG.COM.
Pecinta seblak ini membagi waktu usaha dan kuliahnya dengan cara mengambil kelas karyawan di kampusnya. “Senin sampai Jumat saya fokus ke usaha karena memang masih saya handle sendiri. Kemudian di hari Sabtu dan Minggu saya kuliah,” katanya.
Dalam menjalankan bisnisnya, putri tunggal Rochyati ini hanya menerima empat hingga lima customer saja setiap harinya. “Jadi customer harus reservasi dulu sebelumnya via WhatsApp. Nah, saya juga ada fasilitas home care di mana saya mendatangi rumah si customer. Jadi, ya ambil customer tiap harinya nggak bisa banyak-banyak,” ungkap cewek hobi dandan ini.
Nana juga mengungkapkan lama pengerjaan extension bulu mata tiap pelanggan kurang lebih satu jam. “Biasanya itu nanti akan bertahan empat sampai delapan minggu tergantung dari cara perawatan masing-masing customer. Seperti tidak dianjurkan terkena air setelah selesai pemasangan selama 24 jam,” jelasnya.
Untuk kisaran biaya, ia mematok harga Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu tiap pemasangan. “Untuk yang menggunakan jasa home care tentunya menyesuaikan harganya. Begitu juga tebal tipis bulu mata yang akan dipasangkan akan berbeda tergantung dengan bulu mata asli customer,” tambahnya.
Kini, gadis kelahiran Pati, 25 Oktober 1998 ini dapat menghasilkan Rp 8 juta setiap bulannya. “Alhamdulillah selalu bersyukur,” ucapnya. Meskipun begitu, kesulitan pun tak jarang ia alami. “Kalau customer rewel atau banyak gerak gitu kan malah menghambatkan ya. Padahal pemasangan eyelash itu kan harus hati-hati,” ujarnya.
Ke depannya ia berharap dapat memperlebar bisnis perawatan bulu matanya. “Semoga saja bisa tambah maju dan berkembang dan juga punya cabang di berbagai daerah,” tuturnya. (mg5/aro)