28.4 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Raup Rupiah dari Instagram

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, AWALNYA iseng menggunakan Instagram, justru kini pundi-pundi rupiah didapat Anita Putri Cindi Permata Sari. Bahkan, gadis kelahiran Kabupaten Semarang, 25 Maret 2001 ini bisa meringankan beban orangtuanya dari hasil mengelola Instragram.

Diceritakan alumnus SMA Negeri 2 Ungaran ini, awalnya ia hanya memiliki follower sebanyak 2.000, kemudian meningkat 3.000. Puncaknya, saat ia iseng-iseng upload foto selfie, kemudian direpos oleh sesama pengguna Instagram. Akhirnya, ada yang membuat meme komik menggunakan fotonya. Dari situ, akibat direpos banyak orang, akhirnya secara dratis dalam jangka setahun meningkat menjadi 9.000 follower. Menurutnya, memanfaatkan media sosial dari sisi positifnya bisa menghasilkan uang. Apalagi ia rutin mendapatkan tawaran endorse dari berbagai produk.

“Awalnya pernah photo shoot ndak dibayar, sampai sekarang akhirnya uang mengalir, karena fotografer kebanyakan bayar kalau menggunakan jasa saya,”kata gadis yang akrab disapa Cindy ini kepada RADARSEMARANG.COM, Selasa (10/9).

Staf baru kantor advokat Herry Darman and Partners ini mengaku pernah akan berhenti dari dunia Instragram. Namun atas masukan dan saran dari rekan-rekannya agar memanfaatkan peluang tersebut, akhirnya diputuskan tetap bertahan dan memanfaatkan Instagram.

“Apalagi hasil endorse paling kecil bisa dapat Rp 500 ribu sebulan, itu cuma endorse tok, kerjanya cuma buat story tok. Kalau yang endorse kebanyakan brand-brand dan olshop,”ungkapnya.

Pemilik Instagram aanitacindi atau Cindik ini mengaku, akibat banyaknya follower, ia membuat account page dengan namanya di Instagram. Ia biasa bermedsos di saat libur bekerja.

“Biasanya pas nongkrong di kafe sekalian ambil foto. Hasilnya lumayan dari endorse, saya ndak pernah minta orangtua untuk beli baju, tas, sepatu dan kadang-kadang untuk tambahan bayar uang sekolah. Bahkan orangtua sempat kaget saya bisa dapat duit dari Instragram,”kenangnya.

Di sisi lain, Cindy juga pernah memiliki pengalaman pahit, karena fotonya disebar-sebarkan dan dibuat artikel di media sosial, yang dilakukan oleh pemilik medsos asal Bandung. Selain itu, ada juga yang pernah memosting fotonya dengan judul ‘siswi ini diperkosa gurunya di perpus’.

“Di situ saya sampai jengkel, tapi kalau di klik memang bukan link berita saya maupun namaku, jadi nama beda. Cuma yang dipajang fotoku, kalau kasus itu belum pernah saya laporkan,”aku pemilik 13,5 ribu follower ini.

Ia sendiri berpesan gunakanlah medsos untuk hal baik, sehingga jangan sampai digunakan untuk hal negatif. Ia juga meminta pengguna medsos hindari hoax.

“Seperti menyalahgunakan foto orang, makanya bijaklah bermedsos. Apalagi sekarang ada undang-undang ITE,”sebutnya. (jks/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya