Enjoy Jadi Guru Seni

RADARSEMARANG.COM, SUDAH menjadi cita-cita Sisca Kharisma R sedari dulu. Yakni, ingin menjadi pengajar seni budaya sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD). Makanya, ia sangat menikmati profesinya saat ini.

Ada banyak tantangan menjadi guru seni budaya. Namun, tantangan itu justru membuat perempuan kelahiran Semarang 2 Juni 1994 ini senang menjalani hari-harinya di dunia pendidikan. Di antaranya, sebagai guru seni budaya ia harus mengajar dengan santai, namun tetap sesuai ketentuan.

”Mengajar seni tidak seperti yang lain. Santai, tapi tetap sesuai aturan,” ujar perempuan yang kini mengajar di SMPN 18 Semarang ini.

Sisca menuturkan, belajar seni tidak sekedar belajar untuk mencipta goresan dalam bentuk gambar. Lewat seni, Sissca mengatakan, ia juga harus mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Salah satunya, belajar kesabaran.

”Ini juga menjadi tantangan. Melatih kesabaran siswa-siswi. Karena memang dalam melukis itu penuh dengan kesabaran,” kata penggemar pelukis Affandi ini.

”Memang tidak mudah, tapi kita ajarkan kepada mereke pelan-pelan. Penuh tantangan, tapi saya menjalaninya dengan senang,” imbuh perempuan yang sebenarnya juga ingin menjadi dosen ini.

Tidak hanya itu, lewat seni penggemar mi ayam dan steak ini juga mengajarkan bagaimana seseorang harus bisa saling menghargai. Dimulai dari menghargai karya seni. Baik karya orang lain maupun karya diri sendiri.

”Mengapresiasi karya seni yang mereka hasilkan. Belajar puas dengan karya yang mereka hasilkan. Tapi puas dalam arti sesungguhnya,” kata perempuan yang getol menyampaikan pesan-pesan moral dalam kehidupan melalui lukisan yang ia hasilkan.

Satu hal lagi, ia juga mengajak siswa-siswinya untuk menjadikan karya seni sebagai media untuk mengekspresikan diri. Menggali apa yang mereka pikirkan. Kemudian menuangkannya dalam bentuk karya seni. Dalam hal ini, berupa gambar atau lukisan.

”Saya lihat, banyak kok yang memiliki bakat. Gambar mereka bagus-bagus. Saya berharap mereka bisa mengembangkannya. Karena jalan mereka masih panjang,” ujarnya. (sga/ida)