RADARSEMARANG.COM, Di tengah pandemi Covid-19, keberadaan desa wisata bisa menjadi pilihan untuk pemulihan ekonomi di Jateng. Butuh dukungan penuh dari pemerintah untuk mewujudkan semua itu. Berikut bincang-bincang jurnalis RADARSEMARANG.COM Miftahul A’la dengan Wakil Ketua Fraksi Demokrat dan Anggota Komisi E DPRD Jateng H Joko Hariyanto SE M.Si.
Bagaimana kondisi ekonomi warga di tengah pandemi Covid-19?
Ekonomi masyarakat sekarang sangat lesu. Kondisi pandemi secara langsung menjadi salah satu penyebabnya. Semua terdampak. Mulai dari kalangan atas sampai bawah. Banyak yang kena PHK, dan banyak yang mulai tidak bekerja.
Kondisi ini harus menjadi perhatian serius. Terutama pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun daerah. Harus ada perhatian lebih. Turun ke lapangan melihat langsung kondisi riil. Karena sekecil apapun kebijakan yang diambil sangat berdampak besar untuk rakyat. Bantuan harus lebih merata, agar ekonomi masyarakat bisa tetap bangkit.
Bagaimana dengan keberadaan desa wisata di Jateng?
Nah, ini yang perlu dilakukan. Dengan memaksimalkan wisata desa di Jateng. Ini sangat penting, agar geliat ekonomi warga bisa kembali tumbuh. Jika desa wisata hidup, otomatis akan bisa meningkatkan perekonomian. Tentunya dengan spesifikasi atau kekhasan dari masing-masing desa.
Perekonomian warga juga pasti akan terbantu. Misalnya dari pendapatan parkir, karcis masuk atau penjualan souvenir serta lainnya. Kita bisa menjual keunikan atau kekayaan yang ada di pedesaan. Karena memang kecenderungan orang lebih senang dengan suasana desa. Tentu saja harus dibarengi dengan infrastruktur yang bagus. Sehingga bisa memudahkan untuk menuju lokasi. Butuh dukungan penuh dari pemerintah untuk memasarkannya. Yang tidak tahu menjadi tahu, tertarik kemudian bisa ke desa wisata di Jateng.
Seberapa besar potensi desa wisata?
Saya kira potensi desa wisata sangat besar. Setiap desa punya ciri khas masing-masing yang bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan. Tidak hanya lokal, wisatawan internasional pasti akan tertarik. Dengan catatan, semua dikemas dengan baik, menarik dan benar-benar sesuai kondisi riilnya.
Banyak sekali desa wisata di Jateng. Ada wisata alam, gunung, pantai dan daratan. Semua ada, dengan keunggulan masing-masing. Termasuk di dalamnya wisata buatan dengan keunikan UMKM serta jajanan tradisionalnya.
Desa wisata di Jateng, kini memiliki potensi yang sangat besar untuk jadi destinasi pariwisata alternatif. Jika itu digarap dengan bagus, tentu bisa menjadi kekuatan bagi Jateng. Tapi memang masih belum semua digarap dengan maksimal. Karena desa yang kuat akan bisa menopang ketahanan pangan. Dengan begitu, tentu geliat ekonomi pedesaan akan semakin bagus.
Langkah apa untuk memaksimalkan desa wisata?
Desa wisata sebenarnya sudah ada dan banyak yang berkembang. Pemprov dan pemerintah daerah hanya perlu untuk mendukungnya. Karena warga desa sudah gotong royong dan guyub bareng untuk membesarkan desanya masing-masing. Di Brebes misalnya ada desa wisata yang digarap warga dengan swadaya, hasilnya juga bagus.
Saya kira itu berlaku untuk desa-desa wisata lainnya di Jateng. Mereka sudah punya akar kuat. Potensi dan kekuatan local wisdom yang bagus. Tinggal butuh dipoles sedikit saja agar potensi itu bisa berkembang dan tumbuh besar. Jika ini digarap serius, saya kira Jateng akan menjadi pusat desa wisata. Dengan begitu, perekonomian masyarakat akan lebih merata sampai tingkat desa. Kemiskinan yang selama ini tersentral di desa juga bisa diselesaikan bertahap. Jadi harus ada kebijakan dan dukungan penuh untuk desa wisata di Jateng. (*/ida)