RADARSEMARANG.COM, Belum lama ini nahkoda DPD Partai Golkar Demak telah berubah. Ketua DPD sebelumnya, Nur Wahid digantikan oleh Siswanto. Pergantian kepemimpinan di partai berlambang pohon beringin ini menjadi perhatian termasuk terkait dengan masa depan partai tersebut. Berikut bincang-bincang wartawan RADARSEMARANG.COM, Wahib Pribadi dengan Siswanto.
Anda telah terpilih secara aklamasi sebagai ketua DPD Partai Golkar periode 2020-2025. Bagaimana menurut anda?
Iya, dengan diberi kepercayaan untuk menjadi komandan atau imam di DPD Partai Golkar Demak ini, tentu bukan pekerjaan yang mudah bagi saya. Dengan kepercayaan ini, kita akan jadikan Golkar sebagai partai yang dapat menang dalam setiap even pemilihan. Juga bagaimana partai ini tetap dihormati masyarakat. Karena itu, kita bersama kader Golkar tidak ingin lengah. Kita terus bekerja keras dan bekerja ikhlas. Mas Nur Wahid (mantan ketua), telah banyak memberi pelajaran ke saya terkait dengan keikhlasan tersebut.
Apa yang akan anda lakukan setelah terpilih?
Kita akan bersama-sama membesarkan Partai Golkar di Kabupaten Demak. Kita adalah salah satu partai pengusung paslon Eisti-Alim dalam pilkada yang lalu. Kita akan berkarya bersama pemerintah terkait kebijakan kebijakan yang akan dilaksanakan sebagaimana visi misi yang disusun.
Terkait agenda internal, apa yang anda lakukan?
Kita akan menata pimpinan kecamatan (PK) yang ada di 14 kecamatan. Kita hidupkan kembali. Dengan banyak kader partai yang ada, kita optimis bisa berjalan dengan baik. Adanya penataan PK ini, sekaligus sebagai wujud implementasi dari makna musyawarah bersama yang telah dilaksanakan. Saat ini kita masih menanti kelengkapan kepengurusan yang digodok tim formatur. Termasuk, posisi ketua hariannya nanti siapa kita bahas bersama.
Target apa untuk Partai Golkar Demak yang anda pimpin?
Selain mengawal pemerintahan pasangan Eisti-Alim dalam pemerintahan, target kita adalah bagaimana suara Partai Golkar di Demak bisa terus bertambah dan menang tadi. Banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus kita selesaikan. Kita harus tambah kursi saat pemilihan legislatif (pileg). Kita targetkan lagi perolehan kursi dari 7 kursi menjadi (minimal) 9 kursi. Syukur bisa 10 kursi. Saya pikir agak muluk muluk. Tapi, tidak utopis. Saya kira semua partai memiliki target seperti itu.
Apa yang baru dari pemilihan ketua DPD Partai Golkar Demak ini?
Pemilihan ketua dengan aklamasi merupakan tradisi baru di partai kami ini. Pembiasaan musyawarah untuk mencapai mufakat sekaligus menghindari konflik dalam pergantian kepemimpinan. Sebab, kita sudah punya sejarah panjang. Berkali kali konflik. Karena itu, jangan sampai terulang seperti itu lagi. Kita ambil pelajaran. Dan aklamasi telah menjadi tradisi. (*/zal)