RADARSEMARANG.COM – Pasien yang tertular Covid-19 di Kota Salatiga semakin bertambah. Dari 241 terpapar Covid-19, empat orang meninggal dunia, dan 219 dinyatakan sembuh. Sedangkan 18 orang dirawat intensif. Bagaimana penanganannya? Berikut bincang-bincang wartawan RADARSEMARANG.COM Dhinar Sasongko dengan Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga (DKK) Siti Zuraidah.
Apa penekanan DKK dalam penanganan pasien Covid-19 di Kota Salatiga?
Tercatat ada 241 kasus Covid-19. Dari jumlah tersebut, 219 sudah sembuh. Jika dipersentase tingkat kesembuhannya adalah 90.8 persen. Kunci utamanya adalah 3T secepat mungkin. 3T adalah tracking (pelacakan), tracing (penelusuran) dan testing (tes). Jika ada kasus terkonfirmasi positif, 3T langsung diterapkan sehingga bisa cepat menekan penyebaran virus ini.
Bagaimana menata tenaga kesehatan yang jumlahnya terbatas dan harus siaga memberikan pelayanan tinggi pada pasien Covid-19?
DKK sudah menyiapkan personel dan jadwal yang sudah dilakukan hingga ke puskesmas atau tim pelaksana. Semua sudah siap dan terbukti sampai saat ini berjalan lancar. Sekarang semua puskesmas sudah memiliki tenaga kesehatan yang mahir mengambil sampel untuk uji swab.
Dengan insentif tambahan bagi tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19, bisakah menambah motivasi kerja?
Saya terus memotivasi rekan-rekan DKK. Jika memikirkan uang, maka ikhlasnya luntur. Yang terpenting adalah terus bekerja. Jika tidak diniati dengan ikhlas, hancur dan tidak bisa jalan. Seperti ini saja, kita masih dihujat dan dituntut macam–macam. Tapi tidak apa–apa, kapan lagi bisa bermanfaat. Hidup sekali pas ada pandemi Covid-19. Jika ada uang yang turun untuk intensif, itu rezeki. Rezeki itu sudah ada nama dan alamatnya, tidak mungkin tertukar.
Imbauan untuk masyarakat agar ikut berpartisipasi bersama DKK menekan penyebaran Covid-19?
Mari berupaya melakukan protokol kesehatan dengan ketat. Tidak hanya di luar, tetapi dalam keluarga dan kerabat juga harus diterapkan protokol kesehatan. Jika ada kontak dengan penderita Covid-19, segera melakukan tes swab. Harus melakukan isolasi mandiri sampai dengan hasil keluar. Ayo mulai jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan dengan sabun sesering mungkin. Dan terpenting hindari kerumunan. (*/ida)