32 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Waspada Kekerasan pada Anak saat Belajar Jarak Jauh

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Sejumlah masalah dikeluhkan saat pemberlakuan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Termasuk potensi terjadinya kekerasan terhadap anak saat PJJ. Berikut bincang-bincang wartawan RADARSEMARANG.COM Adennyar Wycaksono dengan Anggota Komisi D DPRD Kota Semarang Dyah Ratna Harimurti.

Selain masalah kuota, serta sarana dan prasarana, apakah ada permasalahan lain yang bisa timbul di masa PJJ?
Persoalan bukan hanya masalah kuota, namun sangat kompleks terutama pada masyarakat menengah ke bawah. Bagi mereka yang hanya memiliki satu smartphone misalnya, potensi kekerasan kepada anak bisa terjadi. Contohnya ketika orang tua pulang bekerja, dalam keadaan lelah harus mengawasi anak membuat tugas, terkadang anak-anak dibentak oleh orang tua. Bahkan ada yang dipukul.

PJJ apakah bisa untuk membangun karakter anak seperti saat pembelajaran tatap muka?
Tidak bisa. Bahkan ketika saya menyerap aspirasi masyarakat, banyak orang tua yang mengeluh karena sang anak lebih fokus ke game. Anak juga menjadi tidak disiplin gara-gara sekolah online. Idealnya mendidik karakter anak juga diperlukan sekolah, salah satunya guru. Saat ini pendidikan karakter hanya dibebankan kepada orang tua. Belum lagi pengaruh sosial media karena kurangnya pengawasan terhadap anak.

Syarat sekolah tatap muka kembali digelar adalah jika suatu daerah masuk ke zona hijau. Apa saran yang harus dilakukan?.
Harus ada pemecahan masalah, misalnya home visit oleh guru. Guru juga bisa memastikan materi pembelajaran bisa diterima dengan baik ketika pembelajaran daring. Kalau daya mendorong agar sekolah tatap muka ini bisa berjalan namun sesuai dengan protokol kesehatan.

Apakah ada laporan dari guru ke komisi D terkait PJJ?
Sangat banyak. Guru harus dituntut bekerja di luar jam kerja. Misalnya ketika salah satu anak smartphone dibawa orang tua, mau tidak mau guru ini harus menunggu dan mengoreksi tugas yang diberikan ketika orang tua siswa sudah berada di rumah. Tentu beban mereka dan jam kerja para guru ini bertambah.

Apa saran anda untuk Dinas Pendidikan Kota Semarang kalau pandemi belum berakhir sampai akhir tahun atau tahun depan?

Tetap harus dilakukan sekolah tatap muka dengan protokol kesehatan, sistem shift dan lainnya. Mindset harus diubah, virus tidak akan menular jika protokol kesehatannya dilakukan. Kembali lagi, untuk membangun karakter anak sekolah punya andil besar, interaksi dengan teman, lingkungan, toleransi dan kedisiplinan ini diterapkan di sekolah. Sedangkan penanaman akhlak bisa dilakukan orang tua, keduanya harus berjalan bersama dan berkesinambungan. (*/ton)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya