RADARSEMARANG.COM, Olahraga elektronik alias e-sport sudah ditetapkan sebagai salah satu cabor prestasi di Indonesia. Sebagai cabor baru banyak persoalan yang harus dihadapi para atlet e-sport di seluruh kabupaten/kota. Berikut Bincang-Bincang Jurnalis RADARSEMARANG.COM Miftahul A’la dengan Sekretaris Umum Pengurus Besar E-sports Indonesia (PBESI) Provinsi Jateng Nicodemus D Nugrah Widiutomo.
Tantangan apa untuk olahraga game ke publik?
Pemerintah sudah mempunyai komitmen untuk mengembangkan olahraga e-sport agar lebih berkembang lagi. Tentu merupakan kabar bagus terutama bagi milenial yang gemar bermain game. Dengan begitu mereka bisa terarah dan mengikuti berbagai event baik nasional maupun internasional.
Karena masih baru, masih banyak persoalan di lapangan. Salah satunya pola pikir para orang tua yang masih menganggap bermain game menghabiskan waktu dan sia-sia. Nah, ini persoalan yang kami lurusan dengan gencar mensosialisasikan ke publik jika bermain game tidak selamanya negatif. Jika diarahkan bisa berprestasi, serta bisa menjadi gamer yang mengharumkan nama bangsa.
Apa yang dilakukan untuk mengenalkan olahraga e-sport?
Tentu sosialisasi menjadi salah satu hal penting yang terus dilakukan PBEI Jateng. Karena game boleh dan sudah masuk cabor, tetapi harus terus menjaga agar bagaimana anak-anak tidak kecanduan. Sosialisasi menyasar ke sejumlah sekolahan yang ada di Semarang.
Berbagi trik agar tidak kecanduan saat bermain game. Sebab, kecanduan game lebih pada persoalan pola asuh yang salah terhadap masing-masing anak. Kami terus gencarnya ke sekolah-sekolah, ke komunitas dan orang tua. Bagaimana cara yang baik bermain game tanpa kecanduan dan e-sport sebagai wadahnya. Salah satunya cara bagaimana tidak kecanduan game agar lebih terarah. Kami terus mengedukasi ke anak-anak sekolah bermain game tetap ada batasan dan tidak sembarangan agar bisa terarah.
Game apa saja yang dikembangkan e-sport Jateng?
Di Jateng, e-sport telah resmi bernaung di bawah KONI. Dalam perkembangan terbarunya, e-sport nantinya akan dipertandingkan sebagai cabor prestasi di ajang PON. Posisinya, akan sejajar dengan sepak bola dan bulu tangkis sebagai cabor andalan Indonesia.
Saat ini Cabor e-sports yang digarap di Jateng ada empat. Yaitu Mobile Legends, PUBG, Free Fire dan Dota 2. Untuk pengembangan sarana dan prasarananya, akan segera dibangun center di Jateng. Program pembinaan atletnya juga akan mengarah pada spesialis bermain game setiap atletnya. Biar jumlah atletnya nanti bisa dikembangkan lebih luas. Kita sedang menyiapkan pembibitan atlet muda di Jateng. Kita mendata jumlah atlet yang dapat dipantau dari aplikasi teknologi. Sekarang prosesnya masih berlangsung
Bagaimana untuk meningkatkan prestasi atlet e-sport?
Ke depan kami akan dikembangkan lagi jadi enam cabang e-sport dengan melihat keahlian para atletnya. Selain pembinaan atlet, juga berharap mulai digarap dengan maksimal untuk pengembangan prestasi atlet cabor e-sport.
Kami juga berharap ada kampus-kampus yang memulai membuka jurusan e-sport. Ini sangat penting agar bisa lebih terarah dan ada trik-trik dalam bermain game. Sebab dengan ada jurusannya, maka pikiran orang tua jadi open. Sehingga e-sport berubah jadi karir yang punya formalitas yang jelas dan anak-anak yang bermain game tidak selalu mendapat sorotan negatif. (*/ton)