29.8 C
Semarang
Thursday, 8 May 2025

Minggu Ini, Pihak Ketiga Lanjutkan Kerjasama

Bangun Tempat Wisata Baru Taman Syailendra Dieng

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo sedang menata wisata baru di Taman Syailendra Dieng. Melalui hasil penelitian panjang yang dilakukan oleh berbagai akademisi, rencananya taman tersebut bakal jadi badis percontohan kawasan wisata berbasis alam. Berikut bincang-bincang wartawan RADARSEMARANG.COM Sigit Rahmanto dengan Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Disparbud Edi Santoso.

Apa harapan dengan pembangunan Taman Syailendra?
Kami ingin memberikan edukasi kepada wisatawan maupun warga tentang gambaran Dieng zaman dahulu. Maka, kami menyebutnya kawasan Kampung Dieng. Konsep awal yang kami buat, sebenarnya mengacu pada hasil disertasi salah satu dosen teknik arsitektur Universitas Sains Alquran. Yang menjelaskan bagaimana sebenarnya bentuk pemukiman orang asli Dieng zaman dahulu. Makanya sebagian bangunan yang ada disana kesannya jadul. Dengan bahan baku yang diambil sebagian besar dari alam.

Bukankah Dieng sudah dikenal banyak orang itu peninggalan zaman lampau?
Jujur sampai saat ini kami masih sulit melihat kampung asli Dieng. Itu seperti apa sih? Kami semula kurang begitu yakin bahwa permukiman yang ada di sekitar Dieng saat ini adalah warisan zaman dulu. Sebab yang kami lihat sekarang, sudah banyak perubahan. Baik arsitekturnya maupun kawasannya. Karena saat ini hampir semua sudah dibangun permukiman. Makanya kami ingin mengembalikan nuansa itu.

Bagaimana Pemkab Wonosobo melakukan branding?
Sekali lagi, kami ingin memberikan edukasi. Ini yang perlu diperhatikan. Nah selanjutnya kami juga akan menggandeng pihak BUMD Wonosobo. Kami akan melakukan kerjasama bisnis disana. Soal bagaimana agar taman itu bisa memiliki nilai jual dan dapat mendatangkan wisatawan, tentu bukan ranah kami. Makanya kami mengajak pihak ketiga untuk mengelola kawasan tersebut sehingga bisa menaikkan pendapatan asli daerah (PAD) ke depannya.

Sampai sekarang kawasan tersebut masih sepi dari wisatawan?
Iya, karena sejak pembangunan dimulai tahun 2019 hingga kini, belum selesai 100 persen. Kami ada keterbatasaan anggaran. Lah saat memasuki tahun 2020 ini, ketika sudah ada proyeksi kontrak dari holding company, justru ada pandemi Covid-19. Makanya kami tunda, padahal hasil kajian terkait struktur bangunan untuk menyelesaikan itu sudah ada. Pada minggu ini, pihak ketiga akan meneruskan proposal kerjasama yang kemarin sempat tertunda. (*/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya