26.1 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

DLH Segera Siapkan Tempat Sampah di Tingkat Kelurahan

Pilah Sampah Infeksius Minimalisasi Penularan Covid-19

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Di tengah masa pandemi covid-19 ini terdapat peningkatan jumlah limbah infeksius seperti masker, sarung tangan, serta alat-alat medis lainnya. Hal tersebut menjadi perhatian khusus Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang. Pasalnya, pengelolaan limbah tak bisa dilakukan secara sembarangan. Berikut bincang-bincang wartawan RADARSEMARANG.COM Norma Sari Yulianingrum dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang Sapto Adi Sugihartono.

Bagaimana DLH menangani limbah infeksius covid-19 yang jumlahnya sangat banyak?
Kami sebenarnya telah meminta masyarakat untuk memisahkan limbah infeksius. Seperti masker sekali pakai dan sarung tangan. Sedangkan limbah di tingkat rumah tangga, semestinya melakukan pemilahan sampah agar tidak dicampur dengan sampah lainnya. Kalaupun terpaksa harus dicampur, harus diusahakan membungkus sampah tersebut ke dalam wadah tertutup. Jadi, masker atau sarung tangan bisa dibungkus plastik atau botol bekas. Selain itu, sebelum dibungkus, usahakan untuk terlebih dahulu merusak masker atau sarung tangan.

Jika sampah infeksius tersebut dijadikan satu, apa dampak yang perlu diwaspadai?
Di masa seperti ini, kita semua patut menduga kalau masker bisa saja habis dipakai orang yang positif covid-19. Nantinya droplet tersebut akan menjadi bahaya, jika masker tidak dibungkus dan ikut tersebar bersama sampah lainnya. Yang lebih membahayakan, jika sampah lain yang terkena droplet diolah kembali atau didaur ulang. Tidak hanya itu, kita harus mewaspadai penggunaan kembali masker bekas oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab. Apalagi kasus semacam ini, sudah cukup banyak.

Lantas bagaimana DLH mengelola sampah infeksius tersebut?
Sebetulnya DLH sudah menyediakan tempat sampah khusus infeksius, meski belum banyak. Di 16 kecamatan sudah ada. Jadi ada 3 tempat sampah. Tempat sampah organik, anorganik, dan infeksius. Pemilahan sampah tersebut, memudahkan kami. Semoga nantinya bisa menyusul untuk kami sediakan di kelurahan-kelurahan.
Setelah itu, sampah infeksius kami musnahkan dengan mesin insenerator. Sejauh ini, sampah-sampah yang ada di fasilitas kesehatan sudah terkelola dengan baik. Artinya sudah diambil dan dipilah menjadi limbah medis dan dimusnahkan dengan baik.

Selain DLH, apakah ada institusi lain di Kota Semarang yang sudah menyediakan mesin insenerator?
Kalau di Semarang yang sudah ada di RSUD Wongsonegoro, memiliki insenerator khusus. Mereka sudah bisa memusnahkan sampah medis sendiri. Meski begitu, sejauh ini DLH belum kewalahan dalam melakukan pemusnahan sampah infeksius, karena jumlahnya masih bisa terkontrol. (*/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya