RADARSEMARANG.COM, Pendaftaran kartu prakerja akan memasuki gelombang keempat. Namun penyerapan pendaftar di Jawa Tengah di tiga gelombang sebelumnya masih belum maksimal. Lantas apa yang perlu dilakukan agar pembukaan selanjutnya dapat menarik banyak peserta yang terdampak covid-19 untuk mengaksesnya? Berikut bincang-bincang wartawan RADARSEMARANG.COM Dewi Akmalah dengan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Tengah Sakinah Rosellasari.
Berapa jumlah pendaftar kartu prakerja selama tiga gelombang terakhir di Jawa Tengah?
Secara keseluruhan dalam tiga gelombang di Jawa Tengah sudah ada 51.129 pendaftar dari kuota yang diberikan sebanyak 421.705. Jumlah tersebut merupakan kumulatif dari dari gelombang pertama yakni 11.970 pendaftar, gelombang kedua 22.340 pendaftar dan ketiga yakni 16.729 pendaftar.
Apakah jumlah tersebut sudah sesuai harapan?
Tentu saja belum. Jumlah tersebut baru 12,12 persen saja. Jadi masih banyak masyarakat yang memang berhak, tapi belum mengakses dan memperoleh manfaat dari kartu prakerja tersebut.
Apa saja kendala dalam upaya memaksimalkan jumlah pendaftar kartu prakerja di Jawa Tengah?
Tentu saja akses teknologi. Masih banyak penduduk Jawa Tengah khususnya di daerah terpencil yang tidak bisa mengakses teknologi. Mereka biasanya tidak paham dan tidak punya handphone Android untuk mengakses. Alhasil, mereka tidak mendaftar, padahal sebenarnya merupakan orang yang berhak, karena mengalami PHK atau dirumahkan saat pandemi ini terjadi.
Apa yang akan dilakukan Disnakertrans untuk mengatasi kendala tersebut?
Kami mendorong semua posko kartu prakerja di 35 kabupaten/kota untuk dapat membantu. Terutama bagi buruh dan korban PHK. Nantinya para petugas kami, memberikan bantuan untuk dapat mengakses dan melakukan pendaftaran bagi mereka. Selain itu, kami mulai melakukan jemput bola untuk kalangan disabilitas terutama yang tuna netra agar dapat melapor ke kami. Mereka akan kami bantu untuk memenuhi persyaratan serta melakulan pendaftaran.
Apa harapannya untuk pembukaan pendaftaran kartu prakerja gelombang keempat ke depan?
Yang pasti, semakin banyak masyarakat yang berhak, segera mendaftar kartu prakerja. Karena itu sangat membantu mengembangkan skill mereka guna bangkit menghadapi pandemi ini. Tentu saja untuk orang-orang yang membutuhkan. Seperti korban PHK, yang dirumahkan atau memang terdampak signifikan karena Covid-19. Bukan orang-orang mampu yang hanya iseng mendaftar, justru lolos. Kasihan kan, ini bisa mengurangi kuota bagi yang benar-benar membutuhkan. (*/ida)