26 C
Semarang
Tuesday, 22 April 2025

Harusnya Lebih Selektif Perhatikan Latar Belakang Pemenang Tender

Prioritas Pembangunan Kota Semarang

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pembangunan Kota Semarang pada tahun 2020 ini, terhambat akibat pandemi covid-19. Berikut bincang-bincang wartawan RADARSEMARANG.COM Alvi Nur Janah dengan Wakil Komisi C DPRD Kota Semarang Suharsono.

Sejauh ini bagaimana pembangunan infrakstruktur di Kota Semarang?

Secara keseluruhan, pembangunan di Kota Semarang sudah cukup bagus. Artinya perkembangan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan signifikan. Indikatornya dari penambahan jumlah anggaran di ranah teknis. Sebut saja Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperakim), kemudian Dinas Tata Ruang, Dinas Pertanian, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perikanan. Begitu juga sebagian pembangunan di daerah. Kecamatan, kelurahan bertambah cukup besar. Pembangunan fisik di beberapa kecamatan di Kota Semarang relatif banyak. Dari sisi anggaran sebagai indikator secara tertulis.

Fokus pembangunan kemana?

Di wilayah pinggiran sudah berkembang secara merata. Jalan, jembatan dan saluran-saluran di Kota Semarang sudah baik. Dalam anggaran infrastruktur, ada dua yaitu jalan jembatan dan drainase. Semarang ini kalau jalannya saja yang diperbaiki, tapi salurannya tidak diperbaiki akan menimbulkan persoalan. Jika air hujan tidak masuk ke saluran akan melimpas ke jalan. Tentu jalan akan cepat rusak. Ada juga pembangunan yang sudah terealisasi, sebut saja Alun-Alun Johar, Pasar Johar Heritage, serta taman-taman di setiap kecamatan.

Dalam pembahasan pembangunan dari Musrenbang, terakhir Rp 5,2 triliun anggaran untuk semua pembangunan di Kota Semarang. Pembangunan fisik atau belanja langsung persentasenya lebih dari 60 persen dari APBD. Persentasenya tiap tahun naik lebih besar dari belanja tidak langsung.

Pembangunan apa saja yang belum terealisasi di tahun 2020?

Mayoritas kegiatan pembangunan di-pending. Anggaran pembangunan diperuntukkan bagi warga terdampak covid-19. Pengurangan sampai 80 persen. Saat rapat paripurna kemarin realisasi pendapatan sudah mencapai 94 persen. Artinya secara target nilai sudah bagus, jika dievaluasi pelaksanaan anggarannya. Dari sisi pelaksanaan pekerjaan, gagalnya pembangunan Rumah Sakit Mijen. Ini menjadi catatan bersama. Pemerintah tahun depan harus selektif memperhatikan latar belakang atau pemenang tender. Kontraktornya belum bisa menyelesaikan sehingga itu dianggap gagal.

Pembangunan Tahun Berikutnya?

Prioritasnya pembangunan memiliki segmen strategis, meski anggarannya tidak sebesar dulu, minimal bisa meng-cover yang sudah dirancang untuk kepentingan yang mendesak harus tetap dikerjakan. (*/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya