RADARSEMARANG.COM, Penerapan pembatasan beraktivitas dalam jumlah besar membuat kegiatan donor darah massal terhenti. Kondisi ini membuat PMI Kabupaten Semarang mulai kekurangan stok darah. Apalagi ada warga yang khawatir malah tertular covid-a9 saat menjadi donor. Berikut bincang wartawan RADARSEMARANG.COM Maria Novena dengan Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Semarang dr Hendras Setiawan.
Mulai kapan stok darah di PMI Kabupaten Semarang menipis?
Situasi seperti ini mulai pertengahan bulan puasa. Sebelum puasa sempat mendapatkan bantuan dari perusahaan swasta dan Polres Semarang. Lumayan untuk stok ke depan. Tahun lalu di bulan puasa memang lebih banyak pemasukan darah. Terutama di tempat ibadah mulai dari masjid, wihara, hingga gereja. Pastinya saat ini memang jauh berbeda.
Bagaimana langkah PMI menyikapi situasi saat ini untuk tetap mendapatkan stok darah?
Kami akhirnya membuat terobosan ada undian berhadiah selama satu bulan ini. Ini juga bersamaan dengan hari donor darah sedunia 14 Juni. Kami juga mengajak masing-masing kecamatan untuk mengirim 15 orang yang akan membantu kami. Kami ingin menarik perhatian masyarakat untuk tetap mendonorkan darah. Untuk donor darah sukarela di angka 5 persen. Sisanya kami jemput bola di perusahaan maupun instansi.”
Apakah angka stok darah terbilang aman?
Stok aman semua darah 20 kantong per hari. Kebutuhan rata-rata 40 kantong per hari. Itu harus ada, jika sudah terpenuhi kemungkinan untuk tujuh hari ke depan aman. Namun yang terjadi saat ini sehari kami baru ada seperempat dari kondisi jumlah aman. Sampai saat ini Alhamdulillah kami belum sampai kehabisan. Jika dimungkinkan pun kami lakukan donor pengganti. Biasanya keluarga yang membutuhkan maka kami sarankan untuk menggandeng tiga keluarga yang lain. Darah yang sering kosong itu AB, namun yang sering dibutuhkan pendonor A, B dan O.
Faktor apa saja yang membuat stok darah menipis?
Karena tidak boleh berkerumun kami pun membatasi ketika melayani donor darah di mana saja, tidak hanya di kantor PMI. Tidak bisa mengumpulkan. Seperti mobil unit misalkan kapasitas 40 orang itu kami kurangi setengahnya jadi 20 orang. Cost yang kami keluarkan terbilang besar. Sehingga harus kami kumpulkan terlebih dahulu dengan jumlah minimal 40, baru kami bisa jalan. Sehingga saat ini kami hanya bisa menunggu dan mengajak masyarakat untuk datang.
Imbauan untuk masyarakat terkait donor darah saat pandemi covid-19?
Donor darah itu tidak tertular (covid-19). Dan perlu diketahui dan digarisbawahi ini, penyakit-penyakit yang menular berkaitan dengan donor darah di antaranya HIV/AIDS, hepatitis B, hepatitis C sehingga dipastikan donor darah tidak menularkan atau sampai terpapar covid-19. Masyarakat yang mau donor ayo boleh. Satu tetes darah kalian sangat berarti. Bantu kami untuk memenuhi permintaan sesama yang membutuhkan darah. Tidak perlu takut. Di PMI pun penerapan protokol kesehatan sudah berjalan. Atau masyarakat bisa memanggil kami, dengan catatan minimal 40 orang yang bisa mendonorkan darahnya. (*)