RADARSEMARANG.COM, Bidang usaha jasa penata cara pernikahan merupakan salah satu bisnis yang paling terdampak pandemi Covid-19. Guna mencegah banyak usaha gulung tikar berbagai upaya dilakukan Himpunan Perusahaan Penata Acara Pernikahan (Hastana) Jawa Tengah. Berikut bincang-bincang wartawan RADARSEMARANG.COM Dewi Akmalah dengan Ketua Hastana Jawa Tengah Nur Kholiq.
Sejauh mana dampak pandemi Covid-19 terhadap usaha jasa penata acara pernikahan?
Dampaknya luar biasa. Banyak pengusaha di bidang penata acara pernikahan yang mengalami kerugian besar. Hampir semua calon pengantin yang menggunakan jasa kami, memilih menunda resepsi pernikahan. Parahnya lagi, ada yang membatalkan dan rela kehilangan uang muka.
Bidang usaha yang terdampak parah, yang pasti bidang vendor, katering, percetakan undangan, pembuatan suvenir gitu ya. Mereka memang dibutuhkan ketika pernikahan mengundang massa banyak. Tapi untuk jasa tata rias, dokumentasi, dekorasi dampaknya kecil. Mereka masih dapat digunakan saat acara akad atau pemberkatan yang orangnya sedikit.
Upaya apa yang dilakukan para pengusaha untuk bertahan?
Yang pasti harus saling menguatkan. Daripada sedih dengan realita saat ini, kami justru mengajak mereka untuk bangkit. Anggap saja saat ini menjadi waktu yang tepat untuk belajar dan menciptakan inovasi baru. Sehingga saat sudah normal kembali, banyak ide yang dapat ditawarkan kepada klien. Lagipula dari organisasi sendiri banyak mengadakan seminar online mengenai cara bertahan menghadapi pandemi ini. Jadi anggota bisa ikut untuk memotivasi diri agar tetap semangat menjalankan usaha.
Bagaimana kesiapan penerapan new normal bagi pengusaha jasa penata acara pernikahan?
Saat ini ada tagline new normal life. Ya sama, mau tidak mau harus menyesuaikan. Kita harus berbenah agar tetap dapat memberikan alternatif pelaksanaan pernikahan dengan tatanan normal baru. Dalam pelaksanaanya tentu saja memperhatikan social distancing, menjaga kebersihan dan elemen lainnya yang memang diperlukan.
Apakah saat ini sudah ada pembahasan terkait rencana tersebut?
Sudah sih. Beberapa waktu lalu kami sudah mulai melakukan beberapa simulasi pernikahan. Tentu saja disesuaikan dengan standar operasional prosedur (SOP) kesehatan. (*/ida)
