RADARSEMARANG.COM, Peserta didik di wilayah Kabupaten Semarang tidak semuanya bisa memanfaatkan pembelajaran daring (online). Namun dengan adanya pandemi covid-19, memaksa peserta didik, guru maupun orang tua wali untuk melek teknologi dan semakin kreatif. Sebagaimana hasil bincang-bincang wartawan RADARSEMARANG.COM Maria Novena Sindhuwara dengan Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang Sukaton Purtomo.
Bagaimana kondisi peserta didik ketika belajar daring di saat pandemi covid-19?
Kami melihat dan mengamati, bahkan sudah survei peserta didik yang belajar daring, justru lebih kreatif. Setiap pembelajaran pasti ada laporannya. Kami mengamati, semakin hari semakin kreatif. Apalagi peserta didik tingkat sekolah dasar (SD) bisa sambil bermain. Ini memang baru kali pertama mereka lakukan, dan masih harus menyesuaikan. Tapi tidak butuh waktu lama, mereka bisa menyesuaikan.
Bagaimana pengawasan secara daring dilakukan?
Pastinya kami meminta bantuan orang tua untuk mempermudah pengawasan anak. Terutama anak-anak SD kelas 1 hingga 4. Kami juga menyediakan grup whatsapp untuk peserta didik secara langsung. Sehingga komunikasi guru dan peserta didik terus terjalin. Saya rasa kedekatan emosional dengan guru jauh lebih bisa meningkat dampak dari daring ini.
Bagaimana nasib peserta didik yang tidak bisa daring?
Tidak bisa dipungkiri di Kabupaten Semarang masih banyak peserta didik yang kesulitan untuk internet. Ada beberapa seperti Bringin lebih tepatnya di daerah perbatasan. Kami data dan kami kirimkan guru ke rumah untuk belajar. Dalam hal pembelajaran untuk siswa tidak boleh ada alasan. Mereka penerus bangsa sehingga harus kami upayakan dulu.
Potensi pembelajaran daring di masa mendatang?
Nah ini yang menarik. Di luar dugaan, pembelajaran daring ini mengalami peningkatan yang baik. Peningkatan yang dimaksud lebih pada siswa maupun guru lebih jago IT. Tidak ada lagi yang gaptek. Kami sudah bicarakan kemungkinan besar pembelajaran lewat daring di Kabupaten Semarang kami upayakan ke depannya. Atensi siswa, guru, bahkan orang tua sangat bagus. Siswa pun lebih kreatif. Namun memang harus diingat tetap harus dalam pengawasan orang tua. Karena online itu bebas.
Imbauan untuk peserta didik dan guru di Kabupaten Semarang?
Kami berterimakasih kepada para orang tua, peserta didik, dan guru. Dengan tetap di rumah, ini salah satu pahlawan membantu memutus penularan covid-19. Maka harus terus semangat belajar, meskipun sudah mulai bosan. Kami juga mengingatkan kepada sekolah agar tidak melakukan pemungutan uang masuk sekolah baru. Surat edaran sudah keluar, jangan membebankan apapun ke peserta didik dan orang tua. Dipastikan tidak ada pemungutan dana gedung maupun seragam di semester 1. Ini berkaitan dengan ekonomi yang sedang tidak stabil. Tidak apa, siswa baru tak menggunakan seragam yang dimiliki atau mau menggunakan kemeja. Terpenting mereka mendapatkan hak untuk belajar. (*/ida)