RADARSEMARANG.COM, Perkara kebencanaan diharapkan bisa menjadi tanggung jawab bersama. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Saminta berharap masyarakat dapat memahami hal ini dengan turut berperan aktif dalam menghadapi bencana. Berikut wawancara Saminta dengan wartawan RADARSEMARANG.COM Norma Sari Yulianingrum.
Apa strategi BPBD Kota Pekalongan dalam menghadapi bencana rob yang terjadi belakangan ini?
Hampir 80 persen wilayah di Kota Pekalongan rawan banjir. Kami berupaya melakukan pengawasan ekstra. Saat curah hujan tinggi, tim kami langsung melakukan pengawasan di beberapa titik sungai seperti Sungai Bremi dan Bendungan Air Asem Siketek. Sehingga saat banjir meluap, meski tak bisa menghindarkannya, paling tidak tim kami bisa tepat waktu mengevakuasi warga.
Setelah banjir surut, apa saja tindakan pemulihan yang dilakukan oleh BPBD di wilayah-wilayah terdampak?
Berupaya melakukan pemulihan atau recovery. BPBD berkoordinasi dengan stakeholder dan berbagai dinas terkait. Seperti pemulihan jalan serta infrastruktur, kami koordinasikan dengan DPUPR. Untuk pemulihan kesehatan warga kami juga koordinasikan dengan Dinas Kesehatan. Dalam hal ini, BDBP memiliki fungsi koordinatif terhadap penanganan bencana agar seluruhnya dapat terintegrasi. Namun demikian, kami juga tetap turun tangan seperti melakukan pengadaan air bersih serta melakukan penanggulan darurat.
Apa yang perlu dilakukan masyarakat untuk mewaspadai bencana rob yang rutin terjadi?
Selain adanya peran pemerintah, penting juga untuk masyarakat menyadari tentang status kebencanaan. Misal ketika kami telah menetapkan status darurat rob dan banjir, masyarakat yang rumahnya terendam diharapkan bersedia untuk dievakuasi demi keselamatan. Selain itu, masyarakat yang mengalami permasalahan terkait bencana dan membutuhkan bantuan juga bisa langsung menghubungi hotline kami di 119.
Apa saja yang perlu dipahami masyarakat Kota Pekalongan terkait kebencanaan?
Pesan kami untuk masyarakat Pekalongan supaya menyadari bahwa untuk penanganan bencana merupakan tanggung jawab bersama. Kita semua bisa bekerja sama, salah satunya dengan peran serta masyarakat. Misal, ketika ada saluran drainase yang tersumbat tanpa harus menunggu tim, masyarakat diharapkan bisa menangani hal tersebut. (*/ida)