RADARSEMARANG.COM, Pariwisata tak hanya ditarget meningkatkan pemasukan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tapi dituntut juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berikut bincang-bincang wartawan RADARSEMARANG.COM Nanang Rendi Ahmad dengan Kepala Dinas Kabupaten Demak Agus Kriyanto.
Bagaimana upaya Dinas Pariwisata meningkatkan pariwisata Demak?
Sebenarnya, kami tidak bisa bekerja sendiri dalam mengembangkan dan memajukan pariwisata Demak. Karena itulah, kami selalu menjalin kerjasama dengan banyak pihak, mulai dari pelaku ekonom kreatif, peduli wisata, maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Demak. Misalnya Dinas Perhubungan, harus mendukung dengan menyediakan transportasi yang nyaman ke lokasi objek wisata.
Sejauhmana potensi pariwisata Demak?
Pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan Pemkab Demak. Kami terus berupaya memaksimalkan yang ada. Sejauh ini, unggulan pariwisata Demak masih tetap wisata religi. Potensi kami di situ. Satu-satunya pendapatan dari sektor pariwisata yang masuk ke PAD, selama ini hanya wisata religi. Wisata lain belum. Meski demikian, sektor pariwisata tetap memiliki multiplier effect.
Seberapa besar multiplier effect pariwisata Demak?
Wisata Masjid Agung Demak misalnya. Masyarakat sekitar memanfaatkan wisata tersebut dengan berjualan makanan dan minuman. Jika kolak dijual laku, berarti penjual bahan-bahan kolak laku juga. Seperti penjual pisang, kelapa, gula Jawa, dan lain-lain. Begitulah kira-kira multiplier effect bidang pariwisata Itu baru dari kolak. Belum dari produk-produk lain. Inilah orientasi kepariwisataan kami. Tidak hanya mengejar PAD tetapi juga multiplier effect-nya.
Sejauh mana potensi wisata non-religi di Demak?
Pengunjung wisata religi memang lebih banyak dibanding wisata non religi. Namun dari sisi pendapatan, wisata non-religi lebih besar. Meski wisata non-religi tak memberikan pemasukan pada PAD, namun kami tetap mendukung dalam hal apapun. Sebab kami yakin akan memberikan multiplier effect tadi. Sudah semestinya sektor pariwisata juga memberikan dampak pada perekonomian masyarakat.
Bagaimana kondisi pariwisata Demak di tengah merebaknya virus korona?
Sejak merebaknya virus korona awal Maret 2020, pariwisata kami masih baik-baik saja. Bahkan data kami menunjukkan jumlah pengunjung justru terus meningkat. Tapi kami saat ini mengikuti arahan dan imbauan pak bupati untuk menutup sementara tempat-tempat wisata. Hal ini demi keselamatan bersama. (*/ida)