26 C
Semarang
Saturday, 25 October 2025

Literasi Keuangan Syariah untuk Milenial Kampus

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM,- Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia memiliki potensi besar sebagai penggerak perekonomian Islam, perkembangan institusi Syariah, dan industri halal terbesar dunia. Potensi ini sejalan dengan sila pertama Pancasila “Ketuhanan Yang Maha Esa”, sehingga sudah selazimnya kegiatan keuangan disandarkan pada aturan agama yang dianut oleh pemeluknya.

Hal fundamental yang perlu disiapkan adalah peningkatan awareness literasi masyarakat dalam bidang ekonomi dan keuangan syariah. Survei OJK pada tahun 2019 indeks literasi keuangan syariah baru mencapai 8,93 persen, sementara literasi keuangan konvensional mencapai 38,03 persen. Masih rendahnya tingkat literasi keuangan syariah dibandingkan konvensional berimplikasi pada kurang optimalnya partisipasi umat muslim di Indonesia untuk menggunakan layanan ekonomi dan keuangan syariah yang tersedia.

Literasi keuangan syariah didefinisikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan yang didasari akidah, akhlak dan Syariah (KNKS, 2020). Konsep literasi ekonomi dan keuangan Syariah terdiri atas dua bagian besar yaitu, 1) pengetahuan dan pendidikan di bidang ekonomi dan keuangan syariah.

Bagaimana milenial kampus harus menyiapkan pemahaman literasi keuangan syariah? Usia milenial kampus berada di kelompok usia 19 hingga 23 tahun, usia ini sudah memasuki masa dewasa. Secara hukum ketenagakerjaan Indonesia, sudah dapat bekerja untuk menghasilkan upah, sehingga masa ini menjadi masa transisi dari masa pendidikan/pelatihan menjadi masa implementasi pengetahuan ekonomi dan keuangan syariah secara utuh.

Peran perguruan tinggi dan peran keluarga masih dibutuhkan dalam tahap ini, yang juga dilengkapi dengan peran masyarakat dalam kehidupan sosial. Kualifikasi Kemampuan Literasi Ekonomi dan Keuangan Syariah yang harus dimiliki usia mileneal kampus meliputi sikap memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang Islam yang beriman (aqidah) dan beramal sholeh (akhlak dan syariah) dalam interaksi yang berkaitan dengan ekonomi dan keuangan di lingkungan alam, lingkungan sosial, serta lingkungan digital yang dijumpai. Pengetahuan, memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif mengenai ekonomi dan keuangan syariah yang ada dan yang sesuai untuk kondisi individu dan keluarga.

Keterampilan memiliki kemampuan pikir, tindak yang produktif dan kreatif dalam berekonomi maupun berkeuangan syariah ditandai dengan kemampuan mengenali minat dan bakat diri serta mendalaminya, serta mampu merencanakan tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Aqidah mengetahui dan menjalankan konsekuensi aqidah yang benar terkait keyakinan yaitu Allah SWT sebagai pemilik absolut atas harta dan manusia bertugas sebagai khalifah di muka bumi. Yakni, memiliki konsekuensi agar manusia bertanggung jawab untuk memberikan manfaat bagi seluruh kehidupan di dunia, dan pengelolaan harta harus berdasarkan ketentuan Allah SWT. Akhlak mencerminkan perilaku berakhlak terpuji dalam kegiatan ekonomi dan keuangan di antaranya bertanggung jawab, ikhtiar, qana’ah, tawakal; serta menghindari akhlak tercela berkaitan dengan ekonomi dan keuangan syariah seperti israaf dan tabdzir. Syariah memahami akad-akad yang digunakan dalam ekonomi dan keuangan syariah serta menggunakan akad-akad yang halal serta menjauhi hal-hal yang diharamkan seperti riba, gharar, maysir, haram, dzolim, dan dharar. Mengonsumsi dan menggunakan produk-produk berlabel halal dalam kehidupan. Pada level ini, hal yang perlu ditekankan adalah persiapan keuangan pengantin baru dan keuangan keluarga baru yang akan menjadi tempat pendidikan pertama terkait literasi keuangan syariah bagi generasi yang lahir dari keluarga milenial tersebut. Mengawal kesadaran literasi keuangan Syariah untuk milenial kampus ini sangat penting karena akan manjadi dasar perilaku harian/gaya hidup milenial yang saat ini merupakan mayoritas dari total bonus demografi di Indonesia. (*/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya