27 C
Semarang
Tuesday, 17 December 2024

Pastikan Program Pemkot Tak Sekadar Berjalan

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Wali Kota Semarang, H. Hendrar Prihadi SE, MM, menunjukkan kelasnya sebagai pemimpin yang visioner. Di tangan Wali Kota Hendi—sapaan intimnya—pembangunan Kota Semarang melesat. Wajah Kota Semarang kini semakin cantik. Saat ini, Kota Semarang bahkan sedang bertransformasi menjadi kota wisata. Apa konsep pembangunan yang diusung Hendi? Lantas, seperti apa grand design Kota Semarang lima tahun ke depan? Jurnalis RADARSEMARANG.COM, RIZAL KURNIAWAN, berkesempatan mewawancarai Wali Kota Hendrar Prihadi, akhir pekan lalu. Berikut petikannya.

Empat tahun sudah Anda memimpin Kota Semarang. Bagaimana Anda memaknai 4 tahun perjalanan Anda memimpin Kota Semarang?

Bersyukur pastinya, karena sebenarnya bukan sebuah perjalanan yang mudah selama empat tahun menghadapi berbagai problematika perkotaan, baik yang baru maupun yang belum terselesaikan. Kalau melihat potret Kota Semarang awal – awal dari data statistik, juga secara langsung, pekerjaan rumahnya banyak sekali. Dan, semuanya penting. Alhamdulillah, dengan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, pewarta, dan penduduk, pekerjaan rumahnya bisa dibagi-bagi. Sehingga yang estimasi penanganannya lama bisa lebih cepat, problem yang berat jadi ringan.

Di tahun keempat ini, fokus apa yang Anda lakukan, mengingat ini tahun terakhir Anda memimpin Semarang, sebelum terselenggaranya Pilwalkot September mendatang, di mana Anda bakal kembali mencalonkan diri?

Hari ini Kota Semarang sedang dalam proses bertransformasi sebagai kota wisata. Jumlah kunjungan wisata ke Kota Semarang mencapai 7,2 juta orang pada 2019. Wisatawan yang datang bukan hanya mendorong pertumbuhan ekonomi. Tetapi juga membangun rasa bangga dan memiliki masyarakat terhadap Kota Semarang. Tapi, transformasi menjadi kota wisata ini masih berproses, yang kemudian harus terus dan lebih digenjot lagi supaya tidak setengah matang. Masih banyak event nasional dan internasional yang harus diinisiasi. Masih banyak area wisata yang harus direvitalisasi dan dikembangkan menjadi lebih menarik.

Kami mencatat, banyak kemajuan dan penghargaan yang diraih Kota Semarang, apa konsep pembangunan yang Anda usung?
Konsep pembangunannya adalah bergerak bersama. Semua pihak ikut terlibat dalam pembangunan. Termasuk, RADARSEMARANG.COM yang menjadi bagian dari elemen pewarta memiliki peranan penting. Tidak mungkin hal-hal positif ini di Kota Semarang dapat terkomunikasi ke luar, kalau tidak didukung.

Dua tahun di awal menjabat Anda fokus pada lima fondasi pembangunan. Yakni: fondasi budaya kerja ASN, kesejahteraan masyarakat, ekonomi kerakyatan, pembangunan pariwisata, dan penanganan banjir. Bisa Anda detailkan masing-masing capaian progres kelima fondasi pembangunan itu?

Fondasi budaya kerja ASN, Kota Semarang meraih anugerah Dana Rakca tahun 2017 dari Pemerintah Pusat RI. Anugerah Dana Rakca merupakan apresiasi terkait kinerja pengelolaan keuangan, peningkatan pelayanan publik, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kesejahteraan Masyarakat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM), tahun 2011 IPM Kota Semarang 77,58, di Jawa Tengah kalah tinggi dengan Surakarta dan Salatiga. Tahun 2018, IPM Kota Semarang 82,71 tertinggi di Jawa Tengah, juga melampaui IPM kota-kota besar lainnya di Indonesia. Ekonomi kerakyatan, angka kemiskinan Kota Semarang tahun 2011 sebesar 5,68 persen, pada tahun 2019 ditekan menjadi 3,98 persen.

Pembangunan pariwisata, jumlah kunjungan ke Kota Semarang tahun 2011 sekitar 2 juta kunjungan. Pada tahun 2019 jumlah kunjungan ke Kota Semarang menjadi 7,2 juta kunjungan. Penanganan banjir, pada 2011, 41,02 persen wilayah Kota Semarang rawan banjir, pada 2019 wilayah rawan banjir menyisakan 13,71 persen.

Anda banyak menerima penghargaan karena keberhasilan memimpin Kota Semarang? Apa saja?
Saya tidak pernah menghitung penghargaan yang didapatkan Kota Semarang. Yang saya hitung adalah capaian-capaian pembangunan yang dirasakan masyarakat. Karena peningkatan positif capaian kemanfaatan pembangunan kepada masyarakat itu adalah penghargaan sesungguhnya yang harus diraih.

Apa makna penghargaan itu bagi Anda?
Setiap penghargaan dimaknai sebagai apresiasi, bukan pembuktian.

Selama 4 tahun, tentu ada hal yang merasa belum Anda tuntaskan, apa saja? Kenapa bisa terjadi?
Banyak, misalnya peningkatan jalan, kondisi rusak pada 2011 sebesar 54 persen, sekarang di 2019 tinggal 5,09 persen, tapi itu belum tuntas. Penanganan banjir juga, walaupun area rawan banjir berkurang banyak, tapi juga ada yang masih butuh perhatian. APBD Kota Semarang tidak sebesar kota-kota besar lain, sehingga memang upayanya bertahap. Tapi yang jelas upayanya harus berkelanjutan. Tidak boleh hanya berkutat pada titik persoalan yang sama terus-menerus.

Apa yang akan Anda lakukan untuk menuntaskan hal atau program yang belum Anda laksanakan, jika Anda kembali terpilih memimpin Kota Semarang?
Upaya yang dilakukan harus terukur. Setiap program Pemerintah Kota Semarang tidak hanya sekadar berjalan. Tapi harus bermanfaat. Maka, ketika setiap program dikerjakan, harus jelas goals-nya untuk mengatasi permasalahan apa dan di mana secara spesifik.

Grand design seperti apa yang ingin Anda ciptakan, untuk membangun Semarang, lima tahun ke depan?
Kota Metropolis yang unggul dalam sektor pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (*/isk)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya