28.6 C
Semarang
Thursday, 17 April 2025

Jelajah Kota sambil Belajar Sejarah

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Kota Magelang dikenal sebagai kota tua dan menyimpan banyak sejarah. Terlihat dari peninggalan bukti berupa bangunan, tulisan, ataupun arsip.

Komunitas Kota Toea Magelang (KTM) setiap tahunnya rutin mengadakan jelajah kota atau jalan-jalan menelusuri kota.

Komunitas yang dibentuk tahun 2008, sudah banyak melakukan kegiatan jelajah kota untuk menggali sejarah-sejarah di Kota Magelang.

Diprakarsai empat pemuda yang yang sama-sama tertarik dengan bangunan tua di Kota Magelang. Mereka adalah Andri Topo, Bagus Priyana, Dona Do, dan Yudha.

Komunitas ini ingin menggali sejarah di Magelang. Karena, Magelang memiliki sebuah historical dan peninggalan bersejarah yang cukup banyak.

Mulai dari peninggalan Hindu-Budha, zaman kolonial, zaman tionghoa, zaman kemerdekaan, dan lain sebagainya.

“Jika tidak dilestarikan, pasti anak cucu kita tidak akan tahu sejarah dari bangunan tersebut. Nah komunitas ini ingin menggali tentang informasi sejarah dan cara mengedukasi masyarakat,” kata salah satu pendiri komunitas, Bagus Priyana.

Ia mengaku tidak memiliki basic sejarawan atau akademisi. Tetapi dengan rekan-rekannya ingin terus mempopulerkan sejarah di Kota Magelang.

Mereka pun terus belajar dan mencari strategi untuk menarik masyarakat agar mau ikut terlibat.

“Lantas kami buat event yang menyenangkan dan mengasyikan. Jadi ketika belajar sejarah tidak hanya lewat buku, kita kita ajak untuk melihat langsung ke lokasi dengan konsep jalan-jalan atau jelajah kota,” ujarnya.

Event kali pertama bertema jelajah water torn Kota Magelang 5 dan 12 April 2009. Ada sebanyak 20 orang peserta, plus satu orang Belanda.

itu, berbagai event jelajah dilakukan untuk mengeksplorasi dan menjelalah Magelang. Seperti, jelajah candi di Magelang, jelajah Pecinan, jelajah kampung tua, jelajah sepur (kereta), jelajah jejak orang Indo di Magelang.

“Jelajah kita siapkan rutenya, jika jaraknya pendek cukup jalan kaki. Jika lumayan kita menggunakan sepeda motor atau kendaraan umum. Dengan tetap menggunakan konsep menjelajah dan selalu kita variasi,” ujarnya.

Antusias masyarakat yang tinggi membuatnya bersemangat untuk membuat event jelajah kota. Wisatawan mulai dari Magelang, Jakarta, Surabaya, Banjarnegara, Semarang, Solo, Jogjakarta, hingga Vietnam, Malaysia, Belanda.

“Rata-rata wisatawan senang dan asyik. Pernah rekor peserta yang ikut sampai 140 orang. Biasanya paling banyak 30 orang,” akunya.

Agar wisatawan tidak jenuh, jelajah kota dilakukan di tempat berbeda. Setiap tahun sangat jarang untuk diulang kedua kalinya. Tapi, bisa saja tema sama namun untuk lokasi berbeda atau rute yang diubah.

Bahkan, sekarang mulai merambah jelajah kota ke Temanggung, Kabupaten Semarang, bahkan Kulonprogo.

“Tetapi semua yang kami di kunjungi masih ada kaitannya dengan Magelang. Misalnya di Ambarawa itu soal kereta dan jalurnya dan kalau di Kulon Progo tentang Pangeran Diponegoro,” akunya. (rfk/fth)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya