26 C
Semarang
Friday, 24 October 2025

Bekali Sejarah Kota Lama, Riset sampai ke Belanda

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Berwisata sambil bersepeda menjadi daya tarik ketika mengunjungi kawasan Kota Lama Semarang.

Selama gowes pengunjung bisa mengeksplor dan belajar sejarah. Wisatawan diajak bernostalgia dengan masa lalu.

Di Kota Semarang ada sebuah wadah untuk menjelajah kawasan bersejarah. Namanya Cycling Tour Kota Lama. Menawarkan wisata menggunakan sepeda onthel.
Wisatawan ditemani local guide yang sudah bersertifikasi.

Mereka telah mengikuti pelatihan dan dengan detail menjelaskan secara rinci berkaitan dengan bangunan cagar budaya di sana.

Uniknya, Cycling Tour benar-benar mencari data dengan riset langsung ke Belanda. Karena itulah informasi yang disampaikan oleh pemandu valid dan benar. Wisata dengan sepeda ini sudah digagas sejak tahun 2016.

“Waktu itu, saya dikirim dari Jakarta untuk babat alas di Semarang. Kami melihat bahwa belum ada jalur wisata sejarah untuk jalan kaki dan sepeda, untuk walking tour dan cycling tour itu belum ada. Maka ketika kami dikirim dari Jakarta dan kami mengerjakan di Kota Lama semarang lalu kami membuat jalur untuk wisata sejarah,” kata Inisiator Cycling Tour Kota Lama Yuliansyah Ariawan kepada RADARSEMARANG.COM
Ari — begitu sapaan akrabnya – melihat peluang besar.

Ia lantas melatih orang-orang lokal untuk dijadikan pemandu. Mulai dari preman, bandit, dan warga lainnya.

Harapannya bisa membantu perekonomian. Kini ada delapan local guide yang masih bergabung dan tersertifikasi.

“Jadi jalur wisata itu dikerjakan oleh orang-orang lokal di Kota Lama sampai sekarang,” akunya.

Untuk pemilihan rute, dilakukan melakukan riset langsung ke Belanda. Mencari tahu sejarah dari masing-masing bangunan cagar budaya di Kota Lama Semarang.

“Jadi kami diceritakan harus ada datanya tidak bisa jarene jarene tok. Jadi untuk mencari data itu kami sampai ke Belanda, kami harus mencari data dari berbagai macam sumber, dan kami menghindari google,” tambahnya.

Untuk menikmati cycling tour, wisatawan harus pesan terlebih dahulu melalui google bisnis. Biaya sewa per orang Rp 75 ribu, sudah termasuk dengan sepeda.

Rute mulai dari Monod Diephuis, Soesman Kantoor, Hero Coffee, Nederlandsch Indische Handelsbank, Oei Tiong Ham Concern, Gereja Blenduk, dan bangunan bersejarah lainnya sampai pada Lloyd Indonesia.

Total ada 28 bangunan yang dikunjungi dengan jarak 2,7 kilometer. Waktu tempuhnya sampai tiga jam. Sehari, biasanya hanya melayani tiga kali putaran.

Bangunan yang paling banyak diminati di kawasan Kota Lama. Kendati demikian ada juga yang request sampai ke Kampung Melayu dan Pecinan. Sedangkan untuk wisatawan asing, ia turun langsung untuk menjadi pemandu.

“Ada banyak wisatawan asing yang datang dari Spanyol, Belanda, Jerman. Biasanya saya turun langsung karena local guide terkendala bahasa,” ungkapnya.

Untuk libur lebaran tahun ini, Ari tetap membuka cycling tour. Tetapi ia menyarankan wisatawan untuk memilih walking tour. Karena pengunjung akan lebih leluasa masuk ke bangunan-bangunan bersejarah.

Selain itu bersepeda dengan banyak kerumunan juga berbahaya.

“Kami lebih mengutamakan walking tour daripada cycling tour. Karena kalau gowes di kerumunan tidak nyaman, dan kalau yang tidak terbiasa bisa nabrak-nabrak,” tambahnya. (kap/fth)
 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya