RADARSEMARANG.COM – Terjun ke dunia politik ternyata awalnya bukan impian Sriyanto. Sebab, ia mengetahui konsekuensinya cukup besar, dan membutuhkan modal finansial besar. Ia pun sadar diri karena kondisi masih belum sepenuhnya kuat.
“Sebenarnya saya tidak pernah bermimpi apalagi obsesi untuk terjun ke politik,” kata Sriyanto.
Ia mengaku karir politiknya dimulai ketika ada dorongan untuk mencalonkan Wakil Wali Kota Semarang 2009. Selain itu, pengalaman menjadi jurnalis sejak 1991 membuatnya terus bersinggungan dengan dunia politik. Sebut saja Tjahjo Kumolo serta Abdul Karding yang sering mengajaknya berdiskusi tentang politik.
Tetapi sayang, nasib masih belum bagus. Ia tidak mendapatkan rekomendasi.”Mungkin karena saya waktu itu belum masuk parpol, jadi tidak dapat rekomendasi,” ujarnya.
Setelah gagal menjadi calon wakil wali kota, Sriyanto pun mulai belajar dari pengalaman. Saat itu ia mengaku juga sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
Sriyanto akhirnya sempat melupakan dunia politik karena risikonya besar. Hingga akhirnya, ia terus minta untuk bisa membantu Ketua DPD Partai Gerindra Jateng Abdul Wachid. Bahkan, ia pernah menolak untuk dijadikan Ketua DPC Kota Semarang tahun 2010.
Pemilihan legislatif 2014 menjadi jalan baru Sriyanto untuk memulai karir di dunia politik secara utuh. Setelah mendapatkan izin dari sang istri ia maju dari Dapil 4 Jateng (Sragen-Karanganyar-Wonogiri).
“Modal saya cekak dan turun terus ke bawah. Alhamdulillah bisa mendapatkan hasil memuaskan dan bisa duduk di legislatif,” ujarnya.
Setelah satu abad di dunia politik, Sriyanto benar-benar bisa mengetahui kondisi di dalamnya. Tetapi ia berkomitmen untuk bisa terus memperjuangkan kepentingan rakyat. Salah satunya dengan masuk ke dunia politik. Karena bisa lebih maksimal dalam memperjuangkan kepentingan bersama.
“Jika orang yang baik tidak mau berpolitik, nanti ya akan diisi orang-orang yang tidak baik. Praktis dan kapitalis,” tegasnya.
Sriyanto juga terus mengkampanyekan politik santun, dan bijaksana. Ia selalu mengajak masyarakat untuk melek politik. Dengan begitu bisa untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat yang amanah, bisa membawa perubahan yang baik.
“Rakyat sudah mulai cerdas, jadi kita bersama-sama melawan politik wani piro. Mari bersama jadikan politik yang santun, bijaksana untuk kesejahteraan bersama,” tandasnya.
Mengabdi untuk Kepentingan Rakyat
Sosoknya sudah sangat familiar. Kiprah dan perjuangan untuk kepentingan rakyat tidak diragukan lagi. Adalah Sriyanto Saputro, wakil rakyat daerah Jateng. Kini posisinya sebagai Wakil Ketua Komisi C. Dua periode ia menjadi anggota legislatif di DPRD Jawa Tengah (2014-2019, 2019-2024). Dengan latar belakang seorang jurnalis, Sriyanto tetap kritis dan selalu memperjuangkan nasib masyarakat Jawa Tengah.
Menjadi wakil rakyat merupakan panggilan hati dan jalan Allah untuk bisa memberikan manfaat untuk masyarakat. Ia bahkan selalu berada di garis depan agar APBD Jawa Tengah benar-benar bisa dirasakan untuk rakyat kecil.”Jika kesejahteraan rakyat bagus, tentu akan bisa menekan angka kemiskinan,” kata Sriyanto kepada RADARSEMARANG.COM.
Menjadi wakil rakyat tentu bukanlah pekerjaan ringan. Sebab, di tangannya ada amanah seluruh rakyat Jawa Tengah. Banyak persoalan yang harus diperjuangkan untuk mengatasi berbagai persoalan masyarakat. Harus bisa selalu mendengar, memahami dan memperjuangkan kepentingan rakyat.”Amanah itu harus terus dijaga, apalagi rakyat sudah memilih saya. Jadi selalu harus bisa mengedepankan kepentingan rakyat,” ujarnya.
Politisi kelahiran Boyolali 23 Juli 1967 ini, menegaskan, kesejahteraan masyarakat Jateng harus menjadi prioritas. Apalagi efek domino pandemi Covid-19 ini, berimbas luas pada pertumbuhan ekonomi Jateng. Pendapatan daerah selama 2020 misalnya, merosot tajam, sementara angka kemiskinan dan pengangguran bertambah.”Nah, ini yang harus terus diperjuangkan, agar rakyat itu prioritas. Terutama kemiskinan dan kesejahteraan,” ungkapnya.
Sebagai Wakil Ketua Komisi C DPRD Jawa Tengah, Sriyanto juga terus menyuarakan perbaikan ekonomi. Pemprov diminta harus bisa berinovasi agar pendapatan asli Jateng bisa terus naik dan dirasakan masyarakat. APBD Jateng masih bisa ditambah jika pendapatan dari berbagai sektor bisa digenjot.
Selain itu, ia terus meminta agar ada sinergitas antar-BUMD untuk mendongkrak pencapaian pendapatan daerah selain dari pajak kendaraan bermotor.”Banyak BUMN dan aset Jateng yang belum maksimal, ini yang harus dibenahi, diinventarisir agar bisa maksimal,” tegasnya.
Ketua PWI Jateng 2008-2010 ini, mencontohkan sinergitas dari CMJT dan PRPP sebagai bagian dari BUMD bisa bergerak bersama dalam pengembangan pariwisata. PRPP juga diharapkan bisa menjadi holding sektor untuk pendapatan dari pariwisata. Demikian juga dengan BPR BKK dan Bank Jateng yang menjadi holding di sektor perbankan. BUMD harus terus berinovasi supaya dapat meraup keuntungan untuk membantu pendapatan daerah, tentunya dengan cara terukur dan proporsional.
Tidak hanya di ranah kebijakan, Sriyanto juga selalu turun ke bawah. Melihat, mendengarkan, dan memperjuangkan apa yang diinginkan masyarakat. Sebagai wakil rakyat, sudah menjadi kewajiban untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah. Ia bahkan tidak segan berbaur langsung dan berkomunikasi dengan rakyat. Setiap ada waktu, Sriyanto turun dan bercengkrama dengan masyarakat Jawa Tengah.“Dengan ke bawah bisa tahu berbagai permasalahan rakyat. Jadi bisa terus diperjuangkan,” tambahnya.

Dukungan Keluarga Bikin Enjoy dan Semangat
Kesibukan sebagai wakil rakyat memang cukup menyita waktu dan tidak pernah ada habisnya. Banyak sekali tugas dan persoalan yang harus diurus. Mulai dari legislatif atau tugas politik yang harus dijalankan. Tidak jarang harus ke luar kota sampai berhari-hari untuk menjalankan tugas kedewaan. Kadang di Semarang, Jakarta dan luar kota lainnya. Itu semua seringkali membuat waktunya habis dalam mengabdi.“Namanya wakil rakyat ya harus mengayomi dan menjalankan amanah dari rakyat,” ucapnya.
Tetapi, kesibukan yang banyak itu, tidak lantas Sriyanto melupakan waktu bareng keluarga. Keluarga yang sudah memberikan dukungan dan penyemangat dalam karir dan kehidupanya.”Kalau ngurusi sibuk tidak ada habisnya. Tapi sesibuk apapun tetap harus meluangkan waktu bareng keluarga,” aku Sriyanto.
Ia mengakui biasanya ketika sedang luang, selalu dihabiskan bareng keluarga. Meski hanya sekadar untuk makan atau jalan-jalan bersama untuk refreshing. Sekaligus bisa sedikit menghilangkan beban pikiran dengan beban pekerjaan yang menumpuk. Harus pandai mencari waktu yang pas.
“Kalau lagi free atau weekend ya keluar makan bareng. Keluarga tetap perirotas dalam hidup,” ujarnya.
Peran dan dukungan keluarga sangat besar dalam karier. Bahkan, ia mengaku bisa duduk dan mengabdikan menjadi wakil rakyat juga mendapat dukungan penuh keluarga.
Diakui beban pekerjaan besar, kadang membuatnya sering jauh. Dan keluarga memahami betul meski terkadang protes. Apalagi, sebelum duduk di Legislatif aktivitasnya sebagai jurnalis kerap membuatnya jauh dengan keluarga.
“Untung keluarga sudah terbiasa dan selalu memberikan dukungan penuh. Itu membuat saya semakin enjoy dan terus bersemangat dalam memberikan manfaat untuk orang lain,” tandasnya. (fth/zal)