28 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Belajar dari Kegagalan adalah Seni Berbisnis

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Mempunyai bisnis saat ini merupakan cita-cita banyak orang. Namun menjadi pebisnis sukses harus tahan banting dalam menghadapi setiap kondisi dan tantangan.

Banyak orang yang ragu menjadi pengusaha karena tidak mempunyai modal yang cukup. Beda dengan kisah inspiratif pebisnis sukses ini, ia mengawali usahanya tanpa keraguan.

Namanya Kevin Naufal Nadhif. Usianya baru 22 tahun, namun ia sudah memiliki sejumlah usaha di berbagai bidang. Mulai bidang keamanan, olahraga, fashion, hingga resort. Kevin memulai segala usahanya tersebut sejak masih duduk di bangku kuliah.

Ditemui di kediamannya Jalan Pamularsih Kota Semarang, Kevin menceritakan bagaimana jatuh bangun membangun usaha tersebut. “Belajar dan belajar dari sebuah kegagalan dalam usaha itu, sebuah proses yang harus dilalui kalau kita usaha,” ujarnya.

Diakuinya, darah sebagai pengusaha turun dari sang ibu. Camalia Yasmin. Salah satu pengusaha butik sukses di Kota Semarang. Ia mengaku banyak belajar bagaimana memulai sebuah bisnis dari ibunya. Ia awali saat masih kuliah di Universitas Diponegoro (Undip) beberapa tahun lalu.

Kevin merintis usahanya di bidang olahraga, dengan membangun lapangan futsal. Kala itu, demam olahraga futsal di Kota Atlas sedang melanda. Ia melihat momentum itu, kemudian membuat beberapa lapangan futsal. Wilayah yang menjadi sasarannya yakni Kabupaten Bojonegoro. Ia harus bolak-balik Semarang – Bojonegoro untuk menjalani usaha pertamanya itu.“Pada waktu itu di Semarang sudah banyak lapangan futsal, kalau di sana (Bojonegoro) memang belum banyak jadi buka di sana,” tuturnya.

Setelah sukses, kemudian ia mencoba merambah bisnis resort. Ia bangun di Kecamatan Gunungpati, namanya D’ Pongs. Sebuah resort yang menyuguhkan wahana permainan keluarga dan penginapan.“Mamah langsung jadi mentornya. Bagaimana memulai usaha sebuah resort,” katanya.

Sampai saat ini D’ Pongs masih menjadi rujukan masyarakat Kota Semarang ketika akhir pekan atau saat libur hari besar. “Alhamdulillah kalau pas akhir pekan memang ramai sampai sekarang,” ujarnya.

Sukses di D’Pongs, Kevin mulai melirik bidang fashion. Dalam usaha ini, andil orang tua ia akui cukup besar. Maklum, sebelumnya, ibunya memang pengusaha di bidang itu. Memulai usaha butik, ia harus bolak-balik Semarang – Perancis. Sebab, ia menjadi salahsatu peserta program pertukaran pelajar. “Ya bolak-balik, tetapi seninya di situ memang,” ujarnya.

Studi di Perancis, Kevin juga mengambil program Double Degree di Medicis Business School Paris XIII mulai 2019-2020. Di situlah ia mulai memperdalam ilmu berbisnis. “Di situ saya menemukan seni dalam berbisnis, semakin suka,” katanya.

Benar saja, akhir 2020 ketika ia kembali ke tanah air langsung membuka bisnis baru, penyaluran tenaga keamanan untuk segala bidang dengan sertifikat dari pihak kepolisian. Alasannya membuka bisnis tersebut sangat sederhana.“Karena keamanan itu sebuah kebutuhan mendasar bagi manusia,” ujar pria kelahiran Semarang, 23 Mei 1998 itu.

Hidup merupakan sebuah pilihan. Begitu juga dengan Kevin. Ibu pebisnis, sementara sang ayah seorang perwira polisi. Pastinya, ia juga pernah diinginkan untuk menjadi penerus sang ayah.

Namun ia lebih memilih jalur bisnis untuk meniti karirnya. Benar saja, melalui kemauan keras dan semangat belajar yang tinggi ia bisa membuktikan hal itu kepada kedua orang tuanya. Di usia yang masih muda, sederet usaha ia jalani dan semuanya berkembang sukses.“Pilihannya dulu mau jadi pebisnis atau masuk ke kepolisian, namun saya suka dengan bisnis jadi pilihnya itu,” terangnya.

Akhirnya kedua orang tuanya semakin mendukung pilihan Kevin. Hal yang sampai sekarang masih ia pegang yakni pepatah dari seorang pebisnis gaek Dahlan Iskhan.“Pak Dahlan dalam quotes-nya mengatakan, Habiskan kegagalanmu di usia muda, maka kesuksesan akan diperoleh ke depannya,” tandasnya. (ewb/zal)

 

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya