32 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Tidak Putus Asa meski Gagal Masuk PTN

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Kegagalan adalah sukses yang tertunda. Masa ini bisa jadi waktu untuk mempersiapkan diri menyambut kondisi yang lebih baik.

Perjalanan karir seorang Haryanto Nugroho ternyata tidak mulus. Pria yang kini menjabat sebagai Kepala Kantor Kesatuab Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Pekalongan ini ternyata pernah setahun menganggur. Tepatnya ketika setelah lulus SMA. Ia tak lolos Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). Ia terpaksa menunggu tahun berikutnya untuk bisa kuliah.

Kenyataan itu Haryanto terima dengan lapang dada. Meski awalnya agak kecewa. “Tapi tidak sampai stres dan frustasi sih,” ungkapnya kepada RADARSEMARANG.COM Jumat (20/11/2020).

Pria kelahiran 4 Desember 1979 ini beruntung memiliki keluarga yang hangat. Ibu dan semua kakaknya terus mendorong dan menyemangati. Haryanto akhirnya mampu melewati kenyataan itu dengan baik. Hari-harinya selama setahun diisi kegiatan olahraga dan spiritual. Pagi dan sore ia menempa fisiknya dengan berjoging, push up, sit up, dan lainnya. Di sela-sela itu, ia isi dengan mengaji dan salat sunah.

“Ndak tahu ya, mengapa itu semua saya lakukan. Mungkin karena awalnya bingung mau apa,” bebernya.

Anak bungsu dari 12 bersaudara ini tak pernah menyangka, ternyata kegiatan-kegiatan itu menjadi modal untuk fase selanjutnya. Pada 1998, atas dorongan kakak-kakaknya, ia mendaftar Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN). Ia lolos.

“Waktu seleksi kan ada tes fisiknya. Alhamdulillah saya sudah punya modal itu. Akhirnya lolos,” katanya.

Lulus pada 2002, Haryanto ditempatkan di Pemkab Pekalongan sebagai ajudan bupati era kepemimpinan Bupati Amat Antono. Empat tahun ia menjadi ajudan Bupati. Pengalaman itu, kata Haryanto, adalah yang menjadikan dirinya mengerti soal birokrasi dan politik.

“Karena empat tahun itu saya mengikuti Pak Antono ke sana, ke mari. Sambil bekerja sambil belajar. Sampai mengerti betul soal ilmu pemerintahan. Bonusnya dapat jaringan di mana-mana,” ungkapnya.

Pada 2006, ia dimutasi ke Kecamatan Siwalan sebagai staf. Dua tahun kemudian, ia kembali dimutasi ke Kecamatan Petungkriyono sebagai Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial (Kasi Kesos). Selanjutnya pada 2009-2011 ia ditempatkan di Kesbangpol sebagai Kasi Hubungan Antar Lembaga. Ia juga sempat menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) Pemerintahan Sosial dan Budaya (Pemsosbud) Bappeda Kabupaten Pekalongan pada 2011-2013. “Di Bappeda ini agak berbeda. Saya jadi mengerti soal perencanaan, program, dan sebagainya,” ujarnya.

Pada 2013, Haryanto dipercaya menjadi Camat Doro. Ia tak lama memimpin Kecamatan Doro. Tak sampai setahun. Namun dalam masa kepemimpinannya itu, ia dihadapkan dengan momen Pilkades di sana. “Daerah ini memang terkenal tinggi potensi gesekannya. Namun Alhamdulillah Pilkades bisa berjalan lancar tanpa gesekan,” ungkapnya.

Dari Camat Doro, Haryanto dimutasi menjadi Kepala Bagian Umum (Kabag Umum) Sekretariat Daerah (Setda). Itu hingga 2017. Pada 2017 barulah ia menjadi Kepala Kesbangpol Kabupaten Pekalongan hingga sekarang.

“Di Kesbangpol ini saya sudah tidak gagap. Karena sebelumnya saya sudah pernah di sini. Itu yang membuat saya mengerti saya harus bagaimana,” jelasnya. (nra/ton)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya