RADARSEMARANG.COM, Semarang – Para penyandang tunarungu di Kota Semarang yang tergabung dalam Gerakan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) turut bergerak melawan wabah Covid-19. Mereka menggarap ribuan masker pesanan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Hal itu mereka kerjakan demi menjaga ketersediaan masker di masyarakat yang sempat mengalami ekelangkaan di awal masa pandemi lalu.
Sekretaris Gerkatin Bebe Stevia, 43, mengatakan, pada awalnya mendapat pesanan masker dari istri Wali Kota Semarang Tia Hendi. Pesanan itu lalu ia teruskan ke kawan-kawan Gerkatin.”Pesanan itu sangat mendadak. Beliau pesan 400 masker. Kemudian saya coba tawarkan ke teman-teman Gerkatin. Mereka merespons,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM, Jumat (1/5/2020).
Ia menambahkan, banyak anggota Gerkatin bekerja sebagai penjahit. Sejak pandemi Covid-19, mereka dirumahkan. Pesanan 400 masker dari Tia Hendi itu ia harap dapat membantu pemasukan mereka.”Saya tahu mereka dirumahkan. Jadi saya upayakan pesanan itu mereka kerjakan untuk sedikit membantu pemasukan,” ucapnya.
Bagi Babe, itu merupakan satu kebanggan. Ia membantu teman-temannya di Gerkatin. Selain itu, ia dapat buktikan bahwa penyandang tunarungu juga dapat berkarya dan berperan.”Tak bisa mendengar bukan lantas tidak bergerak. Produksi masker oleh Gerkatin ini selain untuk pemberdayaan juga untuk menjaga ketersediaan masker,” tambahnya.
Salah satu anggota Gerkatin yang mengerjakan pesanan masker itu adalah Imam Setiyono, 45. Sehari-hari ia bekerja sebagai penjahit di salah satu butik di Kota Semarang. Sejak dirumahkan, ia mencoba memproduksi masker bersama istrinya.”Pesanan dari Bu Tia Hendi itu dikerjakan oleh empat orang Gerkatin. Jatahnya dibagi rata. Tapi saya juga memproduksi sendiri untuk saya jual. Demi menghidupi keluarga,” ucapnya.
Selain dari Tia Hendi, Gerkatin juga mendapat pesanan 1500 masker dari Pemkot Semarang. Menurut Imam, itu merupakan wujud kepercayaan Pemkot atas hasil karya Gerkatin. Ia bangga para penyandang tunarungu dapat bergerak bersama Pemkot Semarang memerangi covid-19.
“Saya bangga. Tapi di sisi lain juga prihatin. Banyak pihak yang terdampak wabah ini. Situasi saat ini yang dibutuhkan adalah gotong-royong,” pungkasnya. (nra/bas)