27 C
Semarang
Thursday, 10 April 2025

Fakultas Kedokteran ‘Menjamur’ di Semarang

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Dokter masih menjadi salah satu profesi yang diimpi-impikan anak muda Indonesia. Meskipun untuk menjadi dokter sering diklaim butuh biaya besar, tapi pendaftar fakultas kedokteran di berbagai perguruan tinggi selalu membludak. Bahkan di Kota Semarang, sejumlah perguruan tinggi berbondong-bondong membuka Fakultas Kedokteran (FK).

Saat ini, setidaknya sudah ada lima perguruan tinggi di Kota Semarang yang sudah membuka FK. Dimulai dari Universitas Diponegoro (Undip) yang telah menerima mahasiswa FK pada 1961. Dua tahun berselang, giliran Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) yang membuka pendidikan untuk dokter.

Satu dekade setelah reformasi atau 2008, giliran Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) ikut membuka FK. Disusul kemudian Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) pada 2016 dan Universitas Katolik (Unika) Sogijapranata di 2019.

Tidak sampai di sini, sejumlah perguruan tinggi di Semarang saat ini juga diketahui sedang mempersiapkan diri untuk membuka FK. Universitas Negeri Semarang (Unnes) termasuk di dalamnya.

Bahkan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo yang selama ini dikenal sebagai perguruan tinggi dengan latar belakang pendidikan agama juga siap-siap membuka FK. Selain itu, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) dan Universitas Semarang (USM) dikabarkan juga tak mau kalah.

Wakil Rektor 1 Unwahas Andi Purwono mengungkapkan, kebutuhan dokter di Indonesia besar. Rasio dokter dan penduduk belum ideal. Mengutip data World Health Organization (WHO) yang dihimpun Index Mundi, lanjut Andi, pada 2019 Indonesia hanya memiliki rasio 0,47 dokter per 1.000 penduduk.

“Pada 2022, dengan membandingkan data jumlah dokter dan total jumlah penduduk Indonesia terbaru, angka rasionya naik menjadi sekitar 0,63 dokter per 1.000 penduduk. Standar ideal WHO, yakni satu dokter per 1.000 penduduk,” katanya. Minimnya dokter di Indonesia ini yang melatarbelakangi Unwahas membuka program studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter.

Setiap tahun, Unwahas menerima 50 mahasiswa baru dari sekitar 250 pendaftar. Setidaknya sudah ada 35 alumni yang sudah resmi menyandang gelar dokter.

“Mereka tengah mengikuti internship di berbagai daerah termasuk luar Jawa seperti NTB (Lombok) dan NTT,” tuturnya.

FK Unwahas bekerjasama dengan rumah beberapa sakit pemerintah untuk rumah sakit pendidikan utama dan rumah sakit jejaring lain sesuai aturan penyelenggaraan Pendidikan dokter. Selain jejaring beberapa RS di Semarang dan Tegal, Unwahas juga tengah membangun rumah sakit sendiri.

Reporter:
Figur Ronggo Wassalim
Ida Fadilah
Adennyar Wicaksono

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya