RADARSEMARANG.COM, Semangat Sujinah berangkat ke Tanah Suci tak bisa dibendung anak dan cucunya. Nenek 85 tahun ini gembira begitu mendapat kabar pergi haji Juni 2023 nanti. Padahal kondisi fisiknya sudah lemah. Jalannya sudah harus dipapah.
Hal itu tampak saat RADARSEMARANG.COM dipertemukan langsung dengan Sujinah di kediamannya, Desa Mayangan, Kecamatan Wiradesa, Rabu (26/4) lalu. Perempuan renta itu dipapah ke ruang tamu oleh menantunya, Verawati. Lalu didudukkan ke sofa dan menyalami wartawan koran ini.
“Kemarin waktu dicoba naik tangga, ibu mertua saya ini cuma kuat sampai separo dari dua puluh anak tangga,” kata Verawati.
Tapi Sujinah dinyatakan lolos tes kesehatan. Ia akan terbang ke Tanah Suci awal Juni 2023. Sejak jelang Ramadan lalu, ia sudah mulai rutin manasik haji. Seminggu bisa sampai tiga kali. Meski kondisinya begitu.
Sujinah mendaftar sebagai calon jamaah haji Kabupaten Pekalongan sejak 2013. Artinya, sepuluh tahun sudah penantiannya. Sebenarnya ia pernah dijadwalkan berangkat pada 2020. Tapi pandemi Covid-19 memupuskan itu.
“Mungkin kalau jadi berangkat 2020, kondisi fisik Simbah masih lumayan kuat,” ujar Vera.
Tahun 2018, Sujinah sempat umrah bersama salah satu anaknya. Saat itu kondisinya sehat. Jalannya masih gesit. Tapi kemudian fisiknya mulai menurun sejak tahun lalu.
“Sebab itu nanti kami keluarga akan menggunakan jasa pendamping buat Simbah pas haji. Karena dari keluarga tidak ada yang bisa dampingi,” ujar Vera.
Anak-anak dan cucu Sujinah tetap saja khawatir. Namun mau bagaimana lagi, berangkat haji sudah jadi tekad Sujinah. Dari percakapan dengan RADARSEMARANG.COM, Sujinah masih lancar diajak berbicara.
Ia bahkan bisa menceritakan pengalamannya saat umrah. Suaranya masih keras dan pengucapannya jelas. Tapi pendengarannya sudah menurun. Butuh mendekatkan ke telinga Sujinah agar ia bisa menangkap suara.
“Doa kami, ya, semoga Simbah lancar dan sampai rumah lagi dengan sehat wal afiat,” tandas Vera. (nra/lis)
