RADARSEMARANG.COM, Kendal – Eks lokalisasi Gambilangu (GBL) yang berada di Desa Sumberejo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, kini berubah menjadi Desa Wisata Karaoke.
Tak heran, jika wisata baru ini selalu ramai ketika tanggal muda. Bahkan ada masyarakat yang menyebut sebagai wisata di desa penyanyi.
Saat wartawan RADARSEMARANG.COM berkunjung Rabu (19/4) malam, terlihat wanita pemandu karaoke (PK) di depan rumah karaoke menunggu pelanggan. Mereka mengenakan pakaian seksi dan berdandan cantik. Bibirnya merona, rambutnya digerai, semerbak bau parfum mengisi jalanan sepi di eks lokalisasi ini.
Suara bincang-bincang ringan dari wanita PK itu juga terdengar saat wartawan koran ini melintasi satu per satu rumah karaoke. Tatapan mereka ramah. Bahkan ada yang nyeletuk saat wartawan ini berjalan ke arah kuburan. “Kono kuburan lho (di sana lokasi kuburan lho, red),” kata salah satu wanita memperhatikan wartawan koran ini.
Menjelang Lebaran lalu, aktivitas di eks lokalisasi GBL tampak sepi. Dari 33 rumah karaoke, banyak di antaranya yang tutup. Nyanyian lagu dangdut juga tak terlalu ramai. Hanya satu dua rumah karaoke yang memperdengarkan nyanyian sumbang. Dan di depannya terparkir beberapa sepeda motor.
Saat wartawan RADARSEMARANG.COM tiba di persimpangan jalan, sejumlah wanita muda menatap lesu. Ada beberapa yang masuk ke rumah karaoke. Ada juga yang tetap bertahan di kursi depan menunggu pelanggan sambil menghisap rokok yang terapit di jarinya.
Selain itu, anak-anak kampung sini (akamsi) tampak leluasa bermain di sekitar rumah karaoke. Mereka bernyanyi, berkeliling, nongkrong di angkringan. Dan terkadang meledek PK yang banci.
Menurut Ketua Pokdarwis Mlatensari Kaliwungu Budiyono, suasana sepi di eks lokalisasi ini selalu terjadi ketika menjelang Lebaran. Lantaran, sejumlah PK balik ke kampung halaman. Tentunya untuk bertemu sanak keluarga.
Pria berjenggot putih ini menjelaskan, kehidupan wanita PK di perbatasan Kendal-Semarang tidak seramai saat masih menjadi tempat lokalisasi. Namun, masih ada puluhan PK yang memilih bertahan di Desa Wisata Karaoke ini. Rata-rata sejumlah PK yang bekerja, melakukan kontrak per bulan.
Di antaranya ada yang tinggal di rumah karaoke. Serta ada yang memilih kos di luar wilayah Kaliwungu. Tak heran, jika setiap bulan ada saja PK yang keluar masuk. Adapun tiap room karaoke terdapat dua hingga tiga wanita PK.
“Mereka ngontrak per bulan. Misal bulan depan gak sanggup ngontrak, ya cabut atau kosong rumah karaokenya,” ungkapnya kepada RADARSEMARANG.COM.
Saat hari biasa, suasana eks lokalisasi GBL cukup ramai. Sejumlah PK juga sudah buka sejak pukul 10.00 pagi. Namun, saat Ramadan, jam operasional dimulai setelah salat tarawih hingga jam 01.00 WIB.