28 C
Semarang
Tuesday, 24 June 2025

Mengenal Kampung-Kampung yang Jadi Sentra Bengkel Mobil di Semarang

Artikel Lain

Gatot saat membenahi pintu mobil milik customer di bengkel miliknya, Bengkel Sahabat Jalan Puspogiwang. (IDA FADILAH/RADARSEMARANG.COM)

Gisikdrono Miliki 16 Bengkel Pintu, Semua Laris

Jalan Puspogiwang menjadi sentra bengkel di Semarang Barat. Bahkan semua bengkel spesialis reparasi pintu mobil. Setiap gang, ada bengkel di depan masing-masing rumah warga. Itulah potret warga RW 03, Kelurahan Gisikdrono.

Menyusuri jalan di RW 03 Kelurahan Gisikdrono, kanan dan kirinya dibuka usaha bengkel. Tampak dari tulisan spanduk dan papan nama. Dari ujung hingga ujung lagi, setiap bengkel tak ada yang sepi. Masing-masing punya pelanggan.

“Memang di sini sudah punya pelanggan masing-masing. Jadi rata, semua ramai. Tidak ada yang iri. Rezeki sudah diatur,” kata Gatot pemilik bengkel pintu Sahabat kepada RADARSEMARANG.COM.

Ia menuturkan, perintis utamanya adalah almarhum Kasno. Pendiri pertama kali itu mendirikan bengkel pintu pada tahun 1982. Semula, Kasno memberdayakan pemuda sekitar untuk menjadi montir, termasuk dirinya. Ia lantas membuka bengkel sendiri pada tahun 1998.

Memang, Kasno hanya mengajari tetangganya yang pengangguran. Dari didikannya, pemuda di lingkungan tempat tinggalnya itu diminta membuka bengkel sendiri-sendiri. “Jadilah mereka membuka usaha bengkel pintu di masing-masing rumah. Totalnya sekarang ada 16 unit usaha bengkel,” tuturnya.

Menurut Gatot, saat ini tantangan yang dialami ketika menemui mobil kekinian yang berbasis komputer atau elektronik. Ia mesti mempelajari komponen dan setelan dari pintu tersebut. Berbasis komputer itu tak mudah, lebih rawan. Berbeda dengan mobil manual. Pasti bisa dikerjakan.

Ia mencontohkan mobil Mercedes Benz yang memakai injeksi. Harus hati-hati dalam penanganannya. “Kalau tidak sanggup ya diarahkan ke bengkel resmi. Terkadang sudah di-setting ternyata tidak pas,” tuturnya didampingi mekanik.

Di bengkel miliknya melayani dinamo, pasang stel pintu atau power window, variasi lampu, spion, dan audio.

Kampung tematik ini mendapatkan perhatian pemerintah. Dari Dinas Perindustrian, biasanya memberikan bantuan berupa alat bengkel atau onderdil. “Kami biasanya mengajukan, karena memang butuh, ya kadang alat sudah aus, rusak gitu. Tapi ya tetap beli sendiri juga. Hanya saja memang butuh tambahan,” tambahnya.

Diakuinya, saking terkenalnya sentra bengkel pintu di sini, pelanggannya tak sekedar dari Semarang. Melainkan dari Salatiga, Demak, bahkan dari Surabaya. Mereka biasanya mengetahui dari Google Maps.


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya