Selain Sungai Plumbon, tanggul Sungai Banjir Kanal Timur di sebelah utara juga memprihatinkan, karena terjadinya abrasi. Diperparah dengan adanya gelombang angin barat.
Pantauan RADARSEMARANG.COM banyak sampah berserakan di sekitar tanggul BKT. Debit air di sana terlihat peres. Terlihat juga pembangunan sheet pile masih berlanjut dengan melakukan pengukuran kedalaman tanah.
“Dulu tidak seperti ini, masih ada jalan untuk menuju ke sana. Sekarang ya tinggal dua meter saja karena abrasi. Bahkan, kemarin pas banjir yang besar melimpas ke permukiman,” ujar Ketua RW 16 Kelurahan Tanjung Mas Slamet Riyadi.
Slamet Linggis -sapaan akrabnya-, menjelaskan, jika tanggul Sungai Banjir Kanal Timur di wilayah utara tidak segera ditangani, bisa jebol. “Ada 26 KK yang sudah tidak berani menempati. Hanya 20 KK tersisa dari 45 KK di RT 5 RW 16,” jelasnya.
Tanggul tersebut terletak di sebelah selatan di antara hunian sementara (Huntara) di wilayah RT 05 RW 16, dan 200 meter ke utara akan putus jalannya. Sehingga mengganggu akses aliran air di BKT. “Kalau ini tidak segera diselamatkan, mau tidak mau menambah pekerjaan pemerintah lagi,” ujarnya.