RADARSEMARANG.COM, Uang ganti kerugian (UGK) imbas dari proyek pembangunan jalan tol Jogjakarta-Bawen mulai dibayarkan. Muhroji, salah satu warga Desa Bligo yang ikut terdampak mengaku sangat senang.
“Yang jelas senang to Mas, dapat ganti untung dan lumayan banyak,” ucap Muhroji kepada wartawan Radar Magelang usai menerima UGK di Balai Desa Bligo Ngluwar, Kabupaten Magelang Rabu (28/12,.
Muhroji menyampaikan, tanah miliknya dihargai panitia jalan tol di angka sekitar Rp 850.000 per meter persegi. Menurutnya, harga ini sudah lebih tinggi dari harga umumnya. Untuk harga pasaran tanah di Desa Bligo sekitar, jelasnya, sekitar Rp 150.000 sampai Rp 200.000.
“Kalau tanah di tempat saya harganya ini bisa sampai sekitar 10 kali lipatnya harga pasaran, karena tempatnya itu di tepi sungai Krasak,” jelasnya.
Ia mengatakan, luas tanah miliknya yang terkena proyek jalan tol ini sekitar 1.493 meter persegi, dengan UGK yang didapat Rp 1.340.984.304. Muhroji menyampaikan, uang ini nanti rencananya beberapa mau digunakan untuk membangun musala.
“Yang jelas tujuan utama saya itu ingin membangun musala. Sedangkan sisanya nanti ditabung dulu,” ungkapnya.
Sementara itu, Triyono Hardjo, warga yang juga terdampak jalan tol Jogjakarta-Bawen mengaku sangat bersyukur dan lega karena sudah menerika UGK. Ia berharap uang yang didapatkannya ini bisa bermanfaat untuk ke depannya.
Triyono juga mengaku, harga yang diberikan panitia untuk pembebasan jalan tol ini sudah harga yang baik. Tanah miliknya yang terkena jalan tol ini 1.788 meter persegi dan dihargai oleh panitia Rp 1.400.000 per meter persegi, dan total yang didapat itu Rp 2.762.404.635.
“Jadi menurut saya harga tanah yang diberikan oleh panitia sudah sangat baik,” ucapnya.
Saat ditanya untuk digunakan apa, Triyono mengaku, belum terpikirkan mau digunakan untuk apa.
“Yang jelas saya menabung dulu, untuk rencana mau digunakan apa masih belum terpikirkan,” ujarnya. (rfk/ton)