26 C
Semarang
Saturday, 21 December 2024

Nikmati Liburan Natal, Jelajahi Wisata Sejarah

Kota Lama, Lawang Sewu, Sam Poo Kong, Candi Gedong Songo, Candi Borobudur, Dieng, Posong, hingga Linggo Asri

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kendaraan yang melaju di Jalan Letjend Suprapto cukup padat. Apalagi banyak yang antre menuju kantong parkir, cukup memperlambat laju kendaraan di kawasan Kota Lama. Ada kendaraan dengan plat nomor polisi Bandung dan Cianjur Jawa Barat. Tapi paling banyak dari wilayah Jawa Tengah, seperti Demak, Semarang, Kendal, dan lainnya.

Sedangkan di Taman Sri Gunting, para pengunjung asyik berfoto ria bersama keluarganya. Mereka memanfaatkan spot-spot selfi berupa becak dan sepeda hias yang disediakan dengan membayar seikhlasnya.

Jasa fotografer di Kota Lama juga terlihat sibuk memotret pengunjung. Pasar Antik yang biasanya terlihat lengang, cukup ramai didatangi wisatawan. Meski sudah memasuki hari Senin, pengunjung tetap antusias untuk menikmati libur Natal dan Tahun Baru 2023.

Salah satunya, Minarti, wisatawan asal Surabaya. Ia sedang mengabadikan momen bersama suaminya Sukarno di depan Gereja Blenduk. Dengan memakai kerudung warna biru kotak-kotak dan pakaian warna navy, Minarti berpose layaknya model. Koran ini sempat mengobrol dengan wisatawan berusia 45 tahun ini. Minarti rela datang jauh-jauh dari Surabaya demi Kota Lama.

Wisatawan dari berbagai daerah bersama keluarganya menikmati suasana Kota Lama di Kota Semarang Senin (26/12). (RIDWAN TRI ANGGORO/RADARSEMARANG.COM)

“Mumpung masih hari libur anak sekolah, saya sempatkan datang. Saya senang dengan hal-hal yang berbau sejarah. Sebenarnya sudah lama ingin ke Kota Lama, karena di sini destinasi wisata sejarahnya sangat menarik,” akunya.

Bersama suaminya, Minarti menaiki kereta menuju Semarang. Kemudian melakukan rental mobil untuk berkeliling di tempat wisata sejarah di Semarang. “Kami menginap dua hari. Kemarin sudah ke Dusun Semilir dan Gedong Songo. Hari ini ke Lawang Sewu dan Kota Lama,” katanya.

Sementara pengunjung asal Sukorejo, Isniyati mengaku menyempatkan diri datang ke Lawang Sewu bersama anak dan cucunya. “Iya ini mumpung liburan sekolah, nyeneng-nyenengin cucu,” akunya.

Kunjungi Sam Poo Kong

Sementara ketika koran ini datang ke Klenteng Sam Poo Kong, ada salah satu pengunjung asal Boyolali. Namanya Maulina. Gadis berusia 20 tahun ini mengaku datang ke Sam Poo Kong karena melihat keindahan di Instagram temannya. “Lihat instagram teman, kok spotnya bagus. Akhirnya mumpung liburan, datang kesini untuk foto-foto. Terus lihat di Instagramnya Pemkot Semarang juga banyak kegiatan, akhirnya ke sini,” ungkapnya.

Sedangkan Sub Koordinator Destinasi Pariwisata Haris Setyo Yunanto mengatakan kenaikan pengunjung hampir 100 persen pada liburan Natal kali ini. Meski begitu, pihaknya masih akan meramaikan kota dengan Car Free Night untuk menggaet wisatawan lebih banyak lagi.

“Pengunjung meningkat, puncaknya sendiri kami prediksi pas malam tahun baru. Karena itu kami akan melaksanakan Car Free Night di malam tahun barunya,” jelasnya kepada RADARSEMARANG.COM, Senin (26/12).

Saat Car Free Night, akan ada live music dan hiburan lainnya untuk memecah kerumunan wisatawan. Melalui petugas keamanan, pihaknya terus mengimbau wisatawan agar tetap melaksanakan protokol kesehatan. “Kalau kita selalu mengingatkan prokes, dengan cara teman-teman keamanan keliling pakai pengeras suara,” imbuhnya.

Ia menambahkan ada beberapa spot yang menjadi andalan wisatawan untuk berkunjung karena merupakan kawasan heritage. Seperti Gereja Blenduk, Taman Sri Gunting, Pasar Antik, area sepanjang Jalan Mpu Tantular, dan sebagainya.

“Yang jadi andalan untuk spot-spot foto seperti Kawasan Kota Lama ini kawasan heritage, istilahnya netherlands. Makanya untuk Jateng itu belum ada kota yang mempunyai aset seperti kita,” imbuhnya.

Secara terpisah Humas PT Kereta Api Pariwisata M Ilud Siregar mengaku saat ini pengunjung yang datang ke Historic Building Lawang Sewu (Museum Lawang Sewu) sudah mulai ada peningkatan.

Dari data ter-update jumlah pengunjung mencapai 691.216, dibandingkan tahun 2020 jumlah pengunjung hanya 446.375 dan di tahun 2021 mencapai 296.148. “Jika di ambil rata-rata per hari jumlah pengunjung kurang lebih mencapai 3.000 hingga 5.000 pengunjung,” ungkapnya.

Ilud menambahkan, ada jam tambahan khusus di masa liburan Nataru. Mulai 26-30 Desember 2022 yakni pukul 07.00 hingga 20.00. Lalu untuk tanggal 31 Desember 2022-1 Januari 2023 buka lebih panjang yakni pukul 07.00 sampai 21.00.

Selain penambahan waktu berkunjung berbagai wahana dan layanan juga ditambah guna meningkatkan daya tarik wisatawan. Sehingga memberikan nilai tambah yang positif dalam peningkatan layanan dan fasilitas pendukung di Historic Building Lawang Sewu.

“Penambahan ini untuk menunjang kebutuhan pengunjung serta memenuhi kebutuhan akan makanan dan minuman, oleh-oleh atau cindera mata selama berada di Historic Building Lawang Sewu,” akunya.

Wahana dan kegiatan di Lawang Sewu yang bisa menjadi pilihan wisatawan antara lain wahana sewa kostum, wahana scooter electric, Merchandise shop Laseko, Cafe Angkringan, stand UMKM, live music akustik, dan tambahan wahana video 360 derajat.

Untuk harga tiket masuk Museum Lawang Sewu dewasa dikenakan Rp 20.000 per orang, tiket anak Rp 10.000 per anak, dan wisatawan Mancanegara Rp 30.000 orang.

Para pengunjung yang ingin berkunjung di Historic Building Lawang Sewu wajib mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah. “Para wisatawan dan pengunjung museum harus melakukan scan barcode PeduliLindungi di gerbang pintu masuk yang ditunjukan kepada petugas keamanan pintu masuk,” pungkasnya.

Dusun Semilir di Kecamatan Bawen menawarkan pesona wisata keluarga selama liburan Natal dan Tahun Baru. (NURFAIK NABHAN/RADARSEMARANG.COM)

Dusun Semilir dan Gedong Songo

Liburan Natal 2022 juga berdampak positif bagi sejumlah tempat wisata di Kabupaten Semarang. Lonjakan jumlah pengunjung meningkat drastis. Destinasi wisata Dusun Semilir di Kecamatan Bawen menjadi tujuan wisata keluarga. Jumlah pengunjung lebih dari 8.000 pengunjung. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan libur Natal tahun 2021.

Demikian juga dengan destinasi wisata Candi Gedong Songo di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang menjadi tujuan wisata menyejukkan. Pengelola UPTD Wisata Cando Gedong Songo sampai harus menyiapkan beberapa kantong parkir untuk kendaraan para pengunjung.

Candi Borobudur Sedot Wisatawan

Candi Borobudur sudah sejak Sabtu (24/12) hingga Senin (26/12) kemarin, dibanjiri wisatawan dari berbagai daerah. Bus-bus pariwisata memadati tempat wisata super prioritas itu. Wisatawan baik dari mancanegara, maupun lokal tampak antusias berswa foto di bawah megahnya Candi Borobudur.

Salah satu wisatawan dari Tegal, Nia Hendaloma mengaku, berkunjung ke Candi Borobudur, karena wisata ini pernah masuk dari tujuh keajaiban dunia. Sekaligus mengenalkan sejarah bangsa kepada anak-anak. “Ini sudah yang kedua kalinya. Kami mengajak anak-anak dengan total 10 rombongan sambil mengenalkan soal Candi Borobudur,” jelasnya.

Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Edy Setijono mengatakan, selama musim libur Natal dan Tahun Baru, pihaknya menargetkan jumlah kunjungan di Candi Borobudur mencapai 166.843 wisatawan. Dengan ekuivalen kunjungan 20.000 sampai 30.000 per harinya. Terakhir Minggu (25/12), jumlah kunjungan tercatat 11.000 wisatawan, sedangkan di weekday masih di bawah 5.000 wisatawan.

“Sebenarnya angka ini masih dalam angka yang normal dibandingkan jumlah kunjungan pada libur Nataru tahun-tahun sebelum adanya pandemi, yang bisa mencapai 50.000 perhari,” jelasnya kepada para wartawan di Taman Manohara, Candi Borobudur Senin (26/12).

General Manager Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) Jamaludin Mawardi menambahkan, untuk mengamankan destinasi di TWCB, PT TWC menerjunkan 108 personel pengamanan internal, serta didukung 124 personel pengamanan eksternal yang terdiri dari Pam Samping, TNI dan Polri.

Libur Nataru 2022/2023 diprediksi akan mengalami peningkatan kebutuhan area parkir kendaraan wisatawan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya bekerjasama dengan masyarakat Borobudur guna penyediaan kantong-kantong parkir cadangan di kawasan sekitar Candi Borobudur dan dikelola oleh masyarakat, yang tersebar di beberapa titik. Yakni di Lapangan Kujon, Lapangan Kanisius, Dusun Gendingan, Janan, Dusun Kurahan, Dusun Ngaran I dan Dusun Ngaran II.

Banyak bus besar membawa rombongan wisatawan untuk menikmati pesona Bukit Awan Sikapuk Kawasan Dieng Wonosobo. (Istimewa)

Posong dan Dieng Sangat Memikat

Objek Wisata Posong, Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, juga mengalami peningkatan pengunjung meski tidak signifikan. Supervisor Wisata Posong Erik Anggriawan mengatakan, pada liburan Natal dan Tahun Baru ini, terjadi peningkatan pengunjung meskipun jumlahnya tidak sebanyak tahun lalu. Sebab, pada libur kali ini, cuaca cukup ekstrem. Pada Minggu (25/12) pengunjung mencapai 1.135. Pengunjung berasal dari kabupaten sekitar Temanggung, yakni, Jogja, Semarang, Kendal, Purwodadi, Bekasi, dan Jakarta. “Ada peningkatan, tapi tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Soalnya faktor cuaca,” katanya kepada Jawa Pos Radar Magelang, Senin (26/12).

Kawasan Dataran Tinggi Dieng juga menjadi tujuan wisata. Keramaian terlihat di Jalan Raya Temanggung – Wonosobo, Senin (26/12). Jalan raya ramai lancar. Bus pariwisata maupun mobil pribadi memadati jalanan.

Catatan Dinas Pariwisata dan Kebudaaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo selama dua hari terakhir 9.500 pengunjung memadati kawasan Dieng. “Catatan 9.500 pengunjung itu hanya di tanggal 24-25 Desember saja,” terang Kabid Promosi Wisata Disparbud Kabupaten Wonosobo Sri Fatonah Ismangil, kemarin (26/12).

Selama dua hari itu, kata dia, sangat signifikan kenaikannya. ”Meskipun sebenarnya hari ini (26/12) ada penurunan jumlah kunjungan, tapi masih cukup banyak,” ujarnya.

Bahkan menurut Fatonah jika dipersentase ada sekitar 150 persen jumlah lonjakan kunjungan wisatawan. Sebab jika dibanding hari-hari biasa, jumlah kujungan yang masuk menurutnya masih di angka ratusan saja.

“Itu saja baru data yang terpantau di pintu tol Garung dan Dieng. Hasil dari tiket yang tersebar kepada pengungjung,” katanya.

Diakui Fatonah, jika sebagian besar wisatawan masih banyak berkunjung ke wilayah Dieng. Menurutnya Dieng masih menjadi magnet bagi wisatawan untuk datang menikmati panorama alam yang disuguhkan di wilayah tersebut.

Terlebih, di lokasi wisata Dieng menurutnya terus mengalami perkembangan signifikan. Banyak spot wisata baru yang bisa dinimkmati oleh para pengunjung.

Linggo Asri Tawarkan Pesona bagi Warga Pantura

Demikian halnya dengan Objek Wisata Linggo Asri, Kabupaten Pekalongan. Pengelola menyebut, jumlah pengunjung meningkat sekitar 30 persen dari hari-hari biasa. Wahana Taman Bunga Celosia paling banyak diserbu.

Kepala UPTD Linggo Asri Agus Suyanto mengatakan, pengunjung tak hanya datang dari Kabupaten Pekalongan. Ada yang datang dari Batang, Tegal, Pemalang, bahkan dari Jakarta yang mudik ke Kabupaten Pekalongan. “Dari penjualan tiket masuk, meningkat 30 persen. Namun saya lupa jumlah persisnya,” katanya.

Ia menambahkan, di antara semua wahana, taman bunga celosia paling banyak diserbu pengunjung. Menurutnya, itu karena pengunjung bisa bersantai di sana. “Lokasinya juga mendukung buat foto-foto,” ungkapnya. (kap/nun/rfk/git/din/nra/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya